GenPI.co Jatim - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Surabaya mengeluarkan peringatan terkait cuaca di Kota Pahlawan.
Saat ini Surabaya tengah berada di puncak musim penghujan. Tingginya curah hujan juga dibarengi dengan adanya fenomena daerah konvergensi.
"Otomatis musim puncak hujan ini awan-awannya itu cukup signifikan untuk tumbuh," kata Koordinator Prakirawan BMKG Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto saat dihubungi GenPI.co Jatim, Kamis (24/2)
Awan-awan Cumulunimbus (CB) tumbuh pesat, sehingga memungkinkan terjadinya hujan es.
Pun demikian, Ady menyebut hujan es tak bisa diprediksi kapan kemunculannya.
"Tetapi, hujan es ini berasal dari awan yang kita sebut awan Cumulunimbus yang menjadi awan gelap," terangnya.
Di sisi lain, peralihan cuaca jika dibarengi dengan terbentuknya awan CB akan memunculkan potensi terjadinya hembusan angin yang kencang, namun dengan durasi singkat.
"Untuk masa peralihannya (musim) sekitar akhir Maret dan April," imbuhnya.
Potensi hujan deras dengan durasi singkat juga masih ada.
Ady menyebut, kecepatan angin yang dihasilkan bisa lebih dari 18 knot atau sekitar 32 kilometer/jam lebih dengan durasi singkat.
Dia mengimbau, ketika hujan disertai angin kencang terjadi masyarakat tak disarankan berteduh di bawah baliho atau papan reklame.
"Kalau bisa berlindung di bangunan yang kokoh. Sebab, pohon dan baliho juga termasuk rawan terkena angin yang cukup kencang," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News