GenPI.co Jatim - PWNU Jawa Timur memastikan tak ada pembicaraan berunsur politis terkait pertemuan dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.
"Tidak membahas politik praktis. Politik kebangsaan, pilar-pilar bangsa, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika," kata Ketua PWNU Jawa Timur K.H. Marzuqi Mustamar, Selasa (2/3).
Pertemuan itu, kata dia, hanya bersifat pembicaraan berisifat normatif saja. Tak ada unsur atau topik yang mengarah ke pencalonan diri Puan Maharani pada Pemilu 2024.
"Gak ada pembahasan pemilu. Bahasnya cuma normatif," jelasnya.
Dia mengatakan, topik pertemuan hanya seputar memperkuat tali silahturahmi serta kegotongroyongan antara kelompok nasionalis dan religius.
Marzuki menambahkan, gotong royong harus diperkuat guna memajukan peradaban bangsa dan menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat.
"Negeri ini merdeka hasil kerjasama dan gotong rayang ulama NU dan kaum nasionalis. Ke depan negeri ini tetap harus dikawal oleh arus besar, para ulama dan kaum nasionalis," ungkapnya.
Menurutnya, semangat kegotong royongan ini juga dimaksudkan sebagai perisai menghadapi setiap kemungkinan ancaman kepada kedaulatan bangsa.
"Bersama-sama kami melawan apapun yang membahayakan negara, ideologi, pendanaannya, dan jaringannya. Tetap NKRI harga mati," tegasnya.
Senada, Puan menyebut konteks pertemuan ini adalah silahturahmi antara nasionalis dan religius. Hal ini, juga yang dilakukan kakeknya, Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno bersama para tokoh NU.
Puan menyadari membangun Bangsa Indonesia tak bisa hanya satu golongan atau kelompok saja, tetapi semua orang harus terlibat.
"Oleh karena itu, saya datang ke PWNU Jatim ini ingin bersilaturahim dengan para kiai, alim ulama dan para masyayikh yang ada di Jatim," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News