Urgent! Pamekasan Butuh Alat ini untuk Mengatasi Banjir

03 Maret 2022 03:00

GenPI.co Jatim - Pamekasan banjir dalam dua bulan terakhir. Tingginya intensitas hujan membuat sejumlah sungai tak mampu menampung air.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Air dan Sungai pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pamekasan Agus Priambodo menyebut pihaknya membutuhkan teknologi pendeteksi banjir.

"Jika kami memiliki alat pendeteksi dini banjir ini, maka setidaknya bisa dilakukan antisipasi, sehingga dampaknya juga bisa ditekan," ujarnya, Rabu (2/3).

BACA JUGA:  Ya Ampun, 5 Kecamatan di Pamekasan Dilanda Banjir

Dia mengatakan, alat pendeteksi banjir tersebut dibutuhkan untuk menekan dampak banjir.

Selama ini, kata dia, debet air di sejumlah sungai hanya dipantau secara manual oleh petugas dari Pemkab Pamekasan.

BACA JUGA:  Hujan 6 Jam, Pamekasan Dilanda Banjir Setinggi Lutut

Namun, apabila ada human error misalnya, lambatnya pengiriman informasi tentang perkembangan debet air, warga di daerah hilir tidak bisa mengantisipasi.

"Kami memiliki alat pendeteksi dini banjir ini, maka informasi tentang perkembangan terkini bisa tersampaikan kepada petugas penanggulangan bencana yang ada di kota secara lebih cepat," bebernya.

BACA JUGA:  6.329 Kepala Keluarga Terdampak Banjir di Pamekasan, Mohon Doanya

Agus mengaku telah menyampaikan kebutuhan early warning system (EWS) atau alat pendeteksi dini ini ke tim anggaran.

"Alat ini memang bukan untuk mencegah banjir, akan tetapi untuk mengantisipasi, dan menekan risiko terjadi korban atau dampak banjir saja," ungkapnya.

Dirinya menyampaikan, permasalahan banjir di wilayahnya tidak bisa diatasi dengan memasang alat pendeteksi dini saja.

Butuh penanganan lain, seperti pengerukan saluran air, penanaman pohon di hulu sungai, serta mencegah sampah menumpuk di sepanjang aliran sungai.

"Harus ada upaya terintegratif antara semua elemen, dan semua pemangku kebijakan, dan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar," bebernya.

Alat pendeteksi dini ini, menurutnya, yang memungkinkan melakukan pencegahan banjir dalam waktu dekat.

Data Pemkab Pamekasan, banjir yang terjadi sejak Selasa (1/3) hingga Rabu (2/3) menyebabkan sebanyak 6.329 kepala keluarga (KK) terdampak.

Agus mengungkapkan, sekitar 200-an orang terjebak banjir.

"Jika alat pendeteksi dini ada, setidaknya warga terdampak bisa ditekan, dan warga yang terjebak banjir juga bisa berkurang, karena bisa melakukan antisipasi sejak awal," kata dia. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM