Kasus Covid-19 di Surabaya Turun, Hamdalah

03 Maret 2022 22:00

GenPI.co Jatim - Kasus covid-19 di Kota Surabaya diklaim mengalami penurunan dalam kurun waktu seminggu terakhir.

Penurunan angka kasus covid-19 di Surabaya itu berdasarkan data dari lawancovid-19.surabaya.go.id, jumlah kasus aktif pada 23 Februari 2022 berjumlah 5.117 jiwa. Kemudian pada 2 Maret jumlah kasus itu menjadi 3.769 jiwa.

Melalui update terbaru di laman yang sama, Pemkot Surabaya merilis angka covid-19 per 3 Maret 2022. Jumlah kasus covid-19 kembali turun, angka terkini sejumlah 3.765 kasus aktif.

BACA JUGA:  Pasar Turi Segera Buka Lagi, Pemkot Surabaya Lakukan ini

Artinya, dari kurun waktu seminggu plus data terbaru, kasus aktif covid-19 di Surabaya turun sebesar 1.352 jiwa.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, asesmen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada pekan 3-4 Februari menyatakan bahwa konfirmasi covid-19 mencapai 455,39 per 100 penduduk, menjadi 324,04 per 100 penduduk.

BACA JUGA:  Pencairan JHT Usia 56 Tahun Dibatalkan, ini Respons Buruh Jatim

Angka rawat inap di rumah sakit berjumla 31,49 per 100 penduduk, turun menjadi 27,15 per 100 penduduk.

"Angka positif rate (perbandingan jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan) sebesar 19,17 persen, menjadi 14,51 persen," kata Nanik, Kamis (3/3).

BACA JUGA:  Jadwal Vaksin Booster di Malang, Yuk Merapat!

Nanik menyebut, pasien covid-19 di Surabaya pada 2022, sebagian besarnya adalah usia produktif. Persentase angkanya mencapai 79,99 persen.

Penyebab penularan diindakasi berasal dari mobilitas tinggi yang meningkatkam resiko paparan.

"Terhitung pada Rabu (2/3/2022), angka kesembuhan Covid-19 di Kota Surabaya mencapai 93,96 persen dan angka kematian mencapai 2,52 persen dari total kasus kumulatif Covid-19," jelas dia.

Sementara itu, langkah tracing di Surabaya dilakukan dengan dua teknik, yakni secara langsung dan tak langsung.

Tracing langsung, yakni petugas akan mendatangi alamat rumah pasien sesuai pemberitahuan dari aplikasi Kemenkes. Tim tracing yang datang juga dibekali alat pelindung diri (APD) lengkap.

Teknik tracing secara tidak langsung, yakni petugas dari tim tracing akan menghubungi pasien via telepon sesuai dengan nomor yang tertera pada aplikasi Kemenkes.

Nanik menambahkan, dari hasil tracing itu jika pasien mengalami gejala ringan akan langsung dibawa ke lokasi isoter, di Asrama Haji atai hotel berbayar yang sudah disediakan pemkot.

"Sedangkan pasien yang bergejala sedang sampai berat, akan dirujuk ke rumah sakit rujukan yang menangani pelayanan Covid-19," terang dia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM