Ramai Kasus Beda Hasil Swab, ini Jawaban Lab Kota Malang

04 Maret 2022 20:30

GenPI.co Jatim - Akhir-akhir ini sedang ramai sebuah kasus hasil swab yang berbeda dalam beberapa hari. Kasus ini menyita banyak perhatian kalangan, terlebih lagi sampai saat ini pandemi covid-19 belum usai.

Kepala UPT Laboratorium Kota Malang Sukardi mengatakan, jika hal tersebut sangat mungkin terjadi.

Menurutnya, kondisi tersebut dapat dikatakan hasil real time yang menunjukkan keadaan saat itu juga.

BACA JUGA:  Kabar Baik dari Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Pertanda Bagus?

"Jadi hasil bisa saja berbeda pada hari yang berbeda bahkan pada hari yang sama,” tutur Sukardi, Jumat (4/3).

Selain itu, merujuk pada pernyataan edukator covid-19 dari Medical Science Kobe University, dr Adam Prabata menjelaskan bahwa kesalahan hasil pemeriksaan PCR mungkin saja bisa terjadi.

BACA JUGA:  Stok Vaksin di Surabaya Habis, Tunggu Kiriman Pemerintah Pusat

Menurut Dokter Adam, seseorang yang mendapatkan hasil false negatif, di mana sebenarnya pasien sedang terinfeksi covid-19.

Lanjutnya, di sisi lain juga ada yang mendapatkan hasil false positif, artinya hasil PCR positif namun sebenarnya pasien ini tidak sedang terinfeksi covid-19.

BACA JUGA:  Pemkot Surabaya Bentuk Tim Khusus, Tampilannya Beda

Hal ini bisa terjadi karena ada kesalahan dalam pemeriksaan PCR. False negatif terjadi karena adanya masalah teknis seperti skill petugas, transport, lokasi swab, dan prosedur laboratorium.

False negatif juga bisa terjadi akibat waktu pengambilan swab terlalu dini atau terlalu lambat dan adanya mutasi virus walau kemungkinannya kecil.

“Sedangkan untuk false positif bisa terjadi adanya masalah teknis. Kemungkinan lain yang terjadi adalah karena sampel pasien terkontaminasi dengan sampel orang lain dengan hasil positif,” ujarnya.

Fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa, bila terjadi perbedaan hasil swab PCR, maka untuk penentuan diagnosis covid-19 yang diutamakan dipilih adalah hasil positif, dibandingkan hasil negatif.

Selain itu, penentuan diagnosis juga memerlukan keputusan dokter, sehingga masyarakat diharapkan tetap berkonsultasi kepada dokter atau fasilitas kesehatan setelah mendapatkan hasil swab PCR.

"Jadi sebenarnya bukan ditekan pada pemeriksaan, seharusnya masyarakat lebih ditekankan dan lebih waspada pada penerapan 5M,” pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co JATIM