GenPI.co Jatim - Pemerintah Kota Malang berupaya untuk meningkatkan mutu kesehatan, salah satunya dengan perbaikan akses sanitasi yang aman bagi masyarakat.
Nah, untuk itu pihak Pemkot Malang bakal mengoptimalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat.
Pengoptimalan dana DAK Sanitasi bidang Kemiskinan tahun 2022 ini, diberikan kepada tujuh kelurahan yang ada di Kota Malang yang sudah memenuhi kriteria prioritas.
Ketujuh kelurahan itu antara lain, Cemorokandang, Mulyorejo, Sukun, Kebonsari, Kiduldalem, Mergosono, dan Samaan. Setiap kelurahan itu memperoleh dana sebesar Rp560 juta hingga Rp579 juta untuk pembangunan sanitasi bagi 75 kepala keluarga (KK).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Diah Ayu Kusuma Dewi menerangkan jika proses sosialisasi perbaikan sanitasi sudah dilakukan sejak pekan lalu.
Saat ini setiap kelurahan sudah membentuk kelompok swadaya masyarakat (KSM) sebagai penggerak kegiatan.
“Sesuai juknis dan juklak dari pusat, KSM ini yang menjalankan. Kami hanya memantau proses dan memverifikasi administrasinya. Konsepnya adalah padat karya untuk pemulihan ekonomi,” katanya, Jumat (4/3).
Dia juga menambahkan model sanitasi akan menyesuaikan karakteristik lokasi. Sebagian menggunakan biofoil, sedangkan lainnya menggunakan skema terpusat seperti instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Sementara Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan sanitasi menjadi satu strategi kunci untuk mendukung percepatan pengentasan stunting. Jika dilihat saat ini angka stunting di Kota Malang sudah menurun dari tahun ke tahun.
“Nanti dikatkan di semua area intervensi baik yang spesifik gizi maupun sensitif termasuk air bersih dan sanitasi,” ucap pria berkacamata ini.
Tak hanya itu, dia juga optimis dengan dana DAK yang tersedia bisa menjadi pemicu akselerasi capaian target stunting Kota Malang. Pada tahun 2020 angka stunting menurun 9,1 persen dari 14,53 persen di tahun 2021. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News