5 Fakta Gempa Malang, Mulai Gunung Api Sampai Guncangan Susulan

11 April 2021 02:00

Jatim.GenPI.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis fakta terkait gempa Malang yang terjadi, Sabtu (10/4). 

Salah satunya tentang pengaruhnya terhadap aktivitas gunung berapi di wilayah Malang dan sekitarnya. Mengingat ada beberapa gunung seperti Semeru, ada Bromo, Arjuno, Welirang, Raung, hingga Ijen di wilayah Selatan Jawa Timur. 

BACA JUGA: Astaga! Patung Wahana Wisaha di Malang Roboh Akibat Gempa

Berikut fakta yang diberikan BMKG terkait aktivitas gempa yang sempat menimbulkan beberapa kerusakan di sejumlah kota di Jatim. 

1. Pengaruhnya terhadap gunung api

BMKG memastikan gempa sangat kecil memengaruhi aktivitas vulkanologi gunung-gunung tersebut. 

"Kecuali gunung api tersebut memang sedang aktif. Jika gunung api sedang tidak aktif maka gempa tektonik akan sulit memengaruhi aktivitas vulkanisme," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono. 

2. Tak berpotensi tsunami

Daryono menyebut gempa yang terjadi di lepas pantai Malang bagian Selatan itu tak berpotensi sunami. Gempat tidak cukup kuat mengganggu kolom air laut, dan mekanisme sumber gempa ini berupa pergerakan sesar naik (thrust fault). 

"Ini sebenarnya sensitif terhadap potensi tsunami, namun patut disyukuri bahwa gempa ini berada di kedalaman menengah dan dengan magnitudo 6,1, sehingga tidak cukup kuat untuk mengganggu kolom air laut," imbuhnya. 

3. Memiliki tingkat kerusakan cukup tinggi

Secara teoritis, gempa di Malang termasuk gempa menengah di Zona Beniof. Yakni deformasi atau patahan batuan yang terjadi berada pada slab lempeng Indo-Australia yang menunjam, dan tersubduksi menukik ke bawah Lempeng Eurasia di bawah lepas pantai selatan Malang.

Pun demikian, aktivitas gempa ini memiliki daya rusak yang cukup lumayan. BMKG mengklasifikasikan dalam skala intensitas skala V-VI MMI (Sebagian besar dinding bangunan permanen roboh. Struktur bangunan mengalami kerusakan berat. Rel kereta api melengkung). 

Dengan spektrum guncangan yang luas hingga Banjarnegara di barat dan Bali di timur.

3. Tiga kali gempa susulan

BMKG mengungkatkan terjadi gempa susulan sebanyak tiga kali, pasca guncangan pertama. 

"Hasil monitoring BMKG hingga sore ini menunjukkan telah terjadi tiga kali gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan kurang dari magnitudo 4,0 yang tidak berdampak dan tidak dirasakan," kata Daryono. 

5. Kawasan aktif gempa

BACA JUGA: Sejumlah Rumah Rusak Akibat Gempa di Malang, Semoga Pulih

Dari data BMKG, zona gempa selatan Malang itu merupakan kawasan aktif gempa dan sering terjadi gempa dirasakan.

"Catatan sejarah gempa menunjukkan bahwa gempa selatan Malang magnitudo 6,1 ini berdekatan pusat gempa merusak Jawa Timur yang terjadi pada masa lalu, pada tahun 1896, 1937, 1962, 1963 dan 1972," kata dia. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM