GenPI.co Jatim - Peringatan keras dikeluarkan Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf saat melakukan kunjungan ke Kantor PCNU Kabupaten Kediri, Minggu (6/3).
Gus Yahya, begitu dia akrab disapa mengingatkan kader yang terlebih lagi menjadi pengurus NU tidak terlibat atau menjauhi politik praktis menjelang Pilpres 2024.
Pihaknya tak segan memberikan sanksi tegas dengan peringatan tertulis pertama dan selanjutnya jika ada pengurus yang melanggar aturan.
"Langsung kami terbitkan surat peringatan tertulis tahap satu, diulangi lagi surat tertulis tahap dua, diulangi lagi dibekukan. Pokoknya tidak boleh," ujarnya.
Beberapa waktu lalu PBNU telah memanggil Ketua PCNU Kabupaten Banyuwangi dan Sidoarjo yang diduga terlibat dalam politik praktis dukung mendukung bakal calon presiden.
Pengurus PCNU Banyuwangi disinyalir melakukan agenda politik tekait Pilpres yang digelar di kantor PCNU Banyuwangi pada Rabu (19/1) dengan mendatangkan salah satu bakal calon presiden.
Sementara itu, untuk pemanggila PCNU Sidoarjo terkait dengan laporan kegiatan diinisiasi DPC PKB Sidoarjo dan melibatkan seluruh MWCNU setempat.
Kedua ketua PCNU itu diminta memberikan laporan secara tertulis kepada Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf di kantor PBNU.
Gus Yahya juga menyampaikan sosialisasi program setelah Muktamar NU selesai.
"Dua bulan sesudah Muktamar, PBNU telah berhasil mendapatkan agenda kerja yang sangat signifikan, sehingga InsyaAllah dalam eksekusinya akan membuat kita sibuk selama lima tahun mendatang," katanya.
Salah satu program yang telah disusun yakni pengembangan kampung nelayan yang mencapai 90 titik di seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pemanfaatan hutan sosial di seluruh Indonesia hingga 5 ribu hektare dan beragam program lainnya.
PBNU juga berkomitmen untuk mencetak 10 ribu wirasantri dan mencetak menjadi pengusaha. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News