Kembali ke Level 2, Wali Kota Surabaya Optimistis Ramadan Normal

08 Maret 2022 12:30

GenPI.co Jatim - Wilayah Surabaya Raya kembali berstatus PPKM Level 2. Sesuai yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (7/3).

Menanggapi hal itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku optimistis level Kota Surabaya bakal kembali turun saat Ramadan.

"Ramadan April ya, jadi InsyaAllah kami optimistis level 1. Karena, penurunan (kasus) kan sudah luar biasa," kata Eri, Selasa (8/3).

BACA JUGA:  Pemkot Surabaya Keluarkan Jurus Jitu Atasi Banjir di Tengah Kota

Dia mengungkapkan, pada penerapan PPKM kali ini tingkat keterisian rumah sakit menjadi salah satu faktor penentuan level suatu wilayah.

Karena itu pengecekan secara rutin terus dilakukan. "Saya minta cek lagi data-data (perawatan pasien, red) yang dirawat di rumah sakit, iku (itu) kalau ringan seperti saran pak presiden ya (isolasi terpusat, red)," katanya.

BACA JUGA:  Duh, Sungai di Surabaya ini Menjadi Lautan Sampah

Pemkot memberlakukan ruang perawatan isolasi terpusat untuk pasien Covid-19 tanpa gejala hingga ringan, sedangkan yang mempunyai komorbid di rumah sakit.

"Saya lagi ke rumah sakit-rumah sakit buat memastikan berapa sih," lanjutnya.

BACA JUGA:  Wali Kota Surabaya Beberkan Update Covid-19, Menggembirakan

Pasien gejala ringan dan tanpa gejala diminta tak melakukan isolasi di rumah sakit, lantaran hal itu bisa mempengaruhi hitungan tingkat kerterisian.

Dia tak melarang rumah sakit menerima pasien covid-19 gejala ringan maupun tanpa gejala.

Hanya saja, mereka diminta mengarahkan pasien ke lokasi isolasi terpusat atau isoter yang sudah disediakan.

"Saya juga sampaikan, Surabaya ini kan ibu kota Provinsi Jawa Timur, mau tidak mau orang dikirim ke sini dan mempengaruhi level (PPKM)," katanya.

Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu menambahkan, pihak laboratorium juga harus rigit mencatat alamat pasien yang datang untuk melakukan tes Covid-19.

Hal tersebut dimaksudkan agar memudahkan proses tracing ketika ada temuan hasil positif Covid-19.

"Jadi domisili mana, Surabaya gitu ya, tapi pas dicek KTPnya bukan (bukan warga Surabaya). Terus tak cari di lokasinya (alamat sesuai surat domisili, red) ya gak ada," jelasnya. 

Eri meyakini, ketika langkah penanganan dibarengi proses pendataan yang valid, kondisi Surabaya bisa terjadi penurunan level.

"Jadi InsyaAllah dengan model itu bisa level 1. Karena, kalau aku sendiri ya harus level 1, kasihan masyarakatnya soale wayahe (menjelang Ramadhan) loh," ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan data laman lawancovid-19.surabaya.go.id per tanggal 7 Maret 2022, jumlah kasus aktif di Surabaya berjumlah 3.413 jiwa. Penambahan kasus aktif terdapa 393 jiwa dan kumulatif kasus positif sebesar 111.332 jiwa.

Kasus kesembuhan tercatat 417 jiwa dan kumulatif kesembuhan mencapai 105.170 jiwa. Pasien Cmeninggal tercatat 7 jiwa serta kumulatif kematian berjumlah 2.739 jiwa. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM