GenPI.co Jatim - Memperingati International Women's Day pada 8 Maret terasa berbeda di Surabaya, sebab massa aksi yang berkumpul di depan Balai Pemuda, Jalan Gubernur Suryo, Kota Surabaya menuliskan aspirasi dalam tubuh wayang kardus.
Beberapa aspirasi itu, menyuarakan kesetaraan gender, penyelesaian persoalan kekerasan seksual hingga tekait tuntutan pengesahan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).
Ketua pelaksana acara International Women's Day Kota Surabaya, Siska Laveggie mengatakan, penyertaan wayang dari bahan kardus tersebut ditujukan memantik kesadaran dan perhatian dari masyarakat terkait peran serta keadilan bagi kaum perempuan.
"Kami melibatkan unsur seni dalam mengusung tuntutan agar lebih estetik, sehingga orang melihat ini lebih komunikatif," kata Siska kepada media, Selasa (8/3) sore.
Wayang tersebut, kata Siska memang sengaja dipersiapkan sejak beberapa waktu menjelang hari H International Women Day.
"Kita telah melakukan workshop wayang kardus tanggal 6 Maret," terangnya.
Selepas acara peringatan Hari Perempuan Dunia, wayang-wayang kardus itu akan dipamerkan di Samatha House, di Jalan Pucang, Kota Surabaya.
Rencananya pameran wayang akan dilaksanakan pada 12 Maret 2022.
Siska menyebut, pameran wayang kardus tersebut juga merupakan rangkaian acara peringatan Hari Perempuan Dunia.
Di sisi lain, pameran tersebut juga untuk memfasilitasi sejumlah perwakilan massa yang tak bisa turun pada aksi kali ini.
"Jadi, karena weekday banyak mereka perwakilan yang gak bisa gabung. Izinnya juga maskimal 70 orang saja," terangnya.
Sementara itu, tema Hari Perempuan Dunia tahun ini mengusung tema Break The Bias.
Hal itu diterapkan secara global, sedangkan untuk tema aksi di Kota Surabaya, yakni Lawan Diskriminasi Gender, Setara Kita Berdaya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News