UM Malang Gelar Seminar Produk Halal, Sutiaji Beri Jempol

09 Maret 2022 05:00

GenPI.co Jatim - Universitas Negeri Malang (UM) menggelar seminar nasional mengenai Literasi Produk Halal dalam Pengembangan Ekonomi Pariwisata Halal.

Kegiatan tersebut diikuti 500 peserta secara daring dan 60 peserta luring yang terdiri dari perwakilan Halal Center 5 Perguruan Tinggi (PT) di Malang Raya.

Perguruan tinggi tersebut dari Universitas Brawijaya (UB), Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahin, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Islam Malang (Unisma), perwakilan dewan masjid, ukuwah Islamiah, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

BACA JUGA:  IWD Surabaya Libatkan Unsur Seni, Isi Pesannya Jleb

Hadir dalam kegiatan tersebut Wali Kota Malang Sutiaji, memberikan apresiasi kepada dunia akademis, karena selain menjalankan tridarma perguruan tinggi juga menguatkan literasi mengenai sertifikasi halal di masyarakat Kota Malang.

“Jangan ada kekhawatiran bahwa malang akan menjadi satu agama, itu tidak. Justru ini pasar-pasar harus kita layani, harus kita kuatkan bersama-sama agar tidak ada kekhawatiran yang macam-macam,” ujarnya, Selasa (8/3).

BACA JUGA:  Hujan Deras, Tebing Tol Pandaan Arah Malang Longsor

Dia menjelaskan, keterlibatan perguruan tinggi (PT) melalui hahal center diharapkan mampu mempermudah pelaku UMKM untuk mendapatkan lebel halal.

“Dengan adanya produk halal ini mereka para wisatawan yang datang ke malang bisa terjamin, jadi seperti oh ini yang dikehendaki,” tambahnya.

BACA JUGA:  Jelang Buka, Pasar Turi Justru Hadapi Kendala

Sementara Rektor UM, Prof Rofi'uddin mengatakan jika dengan adanya seminar tersebut, diharap mampu ada pemahaman dan kesadaran masyarakat Malang, mengenai peran strategis Pariwisata Halal untuk meningkatkan ekonomi Indonesia.

“Dengan adanya UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal yang menjadi pijakan, diharapkan Indonesia tidak hanya menjadi target pasar dunia, tetapi juga menjadi pemain utama dalam industri halal,” ucap Prof Rofi’udin.

Pengembangan produk halal, kata Prof. Rofi'udin, bertujuan untuk meningkatkan ekonomi dalam kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya, Islam memang mengajarkan kepada pemeluknya untuk mengonsumsi makanan yang halal dan baik, tapi Islam tidak memaksa insan yang beragama lain untuk melakukan hal yang sama.  

“Toleransi yang sebenarnya itu membiarkan masing-masing pihak untuk melakukan hal yang diyakini tanpa mengganggu pihak lain yg mempunyai sikap berbeda,” tandasnya.

Ketua Seminar Nasional Literasi Halal, Puji Handayati juga menambahkan jika dengan adanya seminar tersebut menjadi strategi dan juga ikhtiar dari akademisi yang memiliki kompetensi.

“Sebagai insan akademisi yang melihat potensi luar bisa ini, malang raya selain kota pendidikan itu kan kota pariwista sehingga itu sangat sayang jika potensi besar tidak dioptimalkan,” katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM