Dinkes Kota Malang Ungkap Sebab Vaksin Kedaluwarsa, Mengejutkan

10 Maret 2022 09:30

GenPI.co Jatim - Sebanyak 2.500 vial vaksin AstraZeneca dikabarkan kedaluwarsa pada akhir Februari 2022 kemarin.

Plt Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Malang, drg Muhammad Zamroni membeberkan fakta mencengangkan penyebab banyaknya vaksin kedaluwarsa.

Menurutnya, banyaknya vaksin kedaluwarsa jenis AstraZeneca karena tidak banyak diminati masyarakat Kota Malang.

BACA JUGA:  4 Dosen Unusa Ikut Bimtek Kemendikbudristek, ini Tugasnya

Hal ini dikarenakan adanya stigma negatif terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang muncul pada penerima vaksin.

“Banyak vaksin itu (AstraZeneca) yang di drop pada kami. Tetapi munculnya stigma KIPI menimbulkan ketakutan tersendiri. Padahal efeknya tidak selalu sama,” tutur Zamroni.

BACA JUGA:  UMM Kukuhkan Guru Besar Bidang Komunikasi Media Tradisional

Berdasarkan survei yang dilakukan, efek KIPI dari vaksin jenis AstraZeneca tidak banyak muncul pada masyarakat lanjut usia (lansia), namun malah sebaliknya banyak dari masyarakat usia muda yang merasakan KIPI.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif menuturkan, saat ini penggunaan vaksin yang melampaui batas kedaluwarsa masih menunggu surat resmi dari Kemenkes RI dan Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI).

BACA JUGA:  Prakiraan Cuaca BMKG, Jawa Timur Waspada Angin kencang

"Jadi nanti sudah keluar surat dari Kemenkes dan ITAGI, itu baru vaksinnya kami keluarkan, kami berikan kepada masyarakat untuk booster," ujar Husnul, Kamis (10/3).

Walau sudah mendapatkan izin untuk digunakan, nyatanya Dinas Kesehatan Kota Malang masih belum mendistribusikannya kepada masyarakat. Apalagi, vaksin tersebut merupakan salah satu rekomendasi vaksin yang diperuntukkan untuk vaksin dosis tiga atau vaksin booster.

Berdasarkan data yang dihimpun hingga 5 Maret 2022 lalu, memang capaian vaksinasi lanjut usia (lansia) masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan kelompok umur lainnya.

Vaksinasi lansia belum mencapai batas minimal yang ditetapkan, yaitu 70 persen. Saat ini, ketercapaian vaksinasi pertama untuk lansia masih stagnan di angka 68,93 persen, untuk vaksin kedua sebesar 64,60 persen, dan untuk booster masih 13,94 persen. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM