Universitas Brawijaya Malang Punya Guru Besar Baru

12 Maret 2022 22:00

GenPI.co Jatim - Universitas Brawijaya kembali mengukuhkan professor baru sebagai bidang Ilmu Manajemen Keuangan.

Prof. Muhammad Saifi dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) resmi dikukuhkan menjadi guru besar manajemen keuangan.

Saat orasi ilmiah, Prof. Saifi mengusung tema Kebijakan Keuangan Terpadu.

BACA JUGA:  Keren Banget, 78 Mahasiswa FISIP UB Malang Sabet Penghargaan

Dia menjelaskan, ada lima unsur dasar, yaitu corporate governance, intellectual capital, investment policy, capital structure policy dan dividend policy.

“Kebijakan keuangan terpadu merupakan bagian dari ilmu manajemen keuangan dan bisnis yang berorientasi pada upaya menyejahterakan pemilik perusahaan,” ucap profesor aktif ke-12 di FIA UB, Sabtu (12/3).

BACA JUGA:  15 Jurusan Favorit di UB Malang, Simak Baik-Baik

Saifi mengambil sampel 8 perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2018 hingga tahun 2020 untuk model keuangan terpadu tersebut.

Sampel yang diambil ini menarik diangkat karena tren di masyarakat yang membutuhkan perlindungan semakin meningkat.

BACA JUGA:  Sempat Ditolak, Mahasiswa UB Malang ini Juara Gokart Nasional

Namun jangan sampai kejadian gagal bayar polis di tahun 2019 terulang kembali.

Secara umum laba perusahaan asuransi turun dari tahun 2019 di angka Rp0,69 triliun menjadi Rp0,64 triliun pada 2020.

Jumlah perusahaan asuransi yang tiap tahunnya mengalami fluktuasi cenderung turun di tahun 2020. Hal itu membuktikan bahwa asuransi-asuransi tersebut belum melakukan kebijakan keuangan yang tepat.

Kebijakan keuangan yang tepat untuk meningkat kinerja perusahaan diawali dari tata kelola perusahaan yang tepat.

“Agar perusahaan tetap objektif, efisien dan berorientasi pada tujuan maka pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya perlu mengambil bagian dalam tata kelola perusahaan,” tambahnya.

Dirinya mengungkapkan kemampuan bersaing perusahaan tidaklah pada kepemilikan aktiva berwujud saja, tetapi juga yang tidak berwujud.

Tepatnya lebih pada inovasi, pengelolaan organisasi, skill dan sumber daya yang dimilikinya.

Perusahaan akan menitik beratkan pentingnya aset pengetahuan (knowledge asset). Salah satu pendekatan penilaian aset pengetahuan adalah modal intelektual.

Dua poin penting tersebut bisa mendorong diambilnya kebijakan keuangan yang baik. Pada dasarnya kebijakan keuangan dalam perusahaan mencakup tiga bidang, yaitu kebijakan investasi, kebijakan struktur modal, dan kebijakan dividen. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM