Universitas Brawijaya Kukuhkan Guru Besar Baru

13 Maret 2022 01:00

GenPI.co Jatim - Universitas Brawijaya kembali mengukuhkan profesor baru di bidang Ilmu Kecerdasan Buatan untuk Industri Manufaktur.

Prof. Wayan Firdaus Mahmudy dikukuhjan sebagai guru besar di Fakultas Ilmu Komputer.

Saat orasi, Prof. Wayan mengusung tema Pengembangan Metode Kecerdasan Buatan Terintegrasi Untuk Optimasi proses Produksi dan Distribusi Industri Manufaktur dengan kerangka Model Terintegrasi Produksi Distribusi Manufaktur (MPDM).

BACA JUGA:  Sempat Ditolak, Mahasiswa UB Malang ini Juara Gokart Nasional

Kerangka solusi ini menggabungkan antara MPDM dengan adaptive neuro fuzzy inference system (ANFIS) untuk meramalkan permintaan produk oleh konsumen.

Selain itu juga menggunakan improved genetic algorithms (IGA) untuk menentukan jumlah setiap jenis barang yang harus diproduksi, real-coded genetic algorithms (RCGA) untuk menyusun jadwal produksi, dan modified genetic algorithms (MOGA).

BACA JUGA:  Universitas Brawijaya Banyak Peminat SNMPTN 2022, ini Jumlahnya

“Permasalahan pada proses produksi hingga distribusi yang harus diselesaikan ada empat. Pertama, peramalan untuk mendapatkan jumlah permintaan. Kedua perencanaan produksi agregat menghasilkan kuantitas, ” katanya.

Ketiga, penentuan waktu mulai produksi setiap jenis produk dilakukan pada proses penjadwalan. Keempat, proses produksi dilakukan dan kemudian produk harus didistribusikan ke konsumen.

BACA JUGA:  Universitas Brawijaya Malang Punya Guru Besar Baru

Keempat permasalahan tersebut harus diselesaikan dengan prinsip optimasi di industri manufaktur.

Produk yang dihasilkan harus lebih baik, lebih cepat proses produksinya, lebih kompetitif dari segi harga, dan bisa diterima konsumen tepat waktu dengan biaya distribusi yang rendah.

“Beragam metode telah dikembangkan untuk mencari solusi dari masalah optimasi. Metode umum yang dipakai adalah metode berbasis pemodelan matematika seperti min–max dynamic programming dan non-integer linear optimization problems,” lanjutnya.

Keseluruhan metode kecerdasan buatan ini bisa diterapkan secara terintegrasi untuk menghasilkan solusi terbaik bagi industri manufaktur dengan menurunkan biaya produksi dan distribusi.

Kekurangan dari model terintegrasi ini adalah memerlukan uji coba pendahuluan yang cukup memakan waktu untuk menentukan nilai parameter terbaik dari masing metode-metode untuk menghasilkan solusi optimal.

Dalam paparannya ini Wayan fokus pada penerapan jaringan syaraf tiruan dan evolutionary computation sebagai bagian dari metode kecerdasan buatan untuk penyelesaian masalah optimasi di industri. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM