GenPI.co Jatim - Kerukunan beragaman menjadi salah satu faktor penting bagi kehidupan bermasyarakat, apalagi di wilayah Kota Malang yang saat ini dihuni oleh berbagai agama.
Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, bahwa Kota Malang sebagai miniatur nusantara yang memiliki keragaman suku, bahasa, adat, budaya, ras, agama dan keragaman lainnya.
Pihaknya mengatakan, sejak dulu Kota Malang memiliki lingkungan sosial yang kondusif yang turut melahirkan ekosistem pembangunan yang sehat, tentram dan damai.
“Hal ini menjadi daya tarik bagi ratusan ribu pendatang, mahasiswa maupun pekerja dari berbagai daerah sehingga sering menjadi barometer toleransi nasional,” papar Sutiaji, Minggu (13/3).
Menurutnya, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi secara cepat, sehingga sulit diprediksi arah dan dampaknya.
Ancaman-ancaman nyata seperti radikalisme, terorisme, separatisme, liberalisme serta dampak kemajuan teknologi dan keterbukaan akses informasi yang memberikan peluang penyebaran berita hoaks berpotensi menimbulkan konflik.
“Untuk itu, seperti arahan Presiden Joko Widodo kepada organisasi keagamaan, kita harus mempunyai komitmen yang kuat. Menjunjung tinggi sikap toleran dan memiliki prinsip antikekerasan,” sambungnya.
Selain itu harus menghargai, ramah dan terbuka terhadap keberagaman. Kolaborasi hexa helix dalam menjaga toleransi dan kondusifitas sangat penting, jadi mari dikuatkan. Mari terus kuatkan ruang-ruang dialog dan silaturahmi intra dan antarumat beragama.
Dia mengajak untuk terus memperkuat wawasan kebangsaan serta memanfaatkan teknologi dengan menyebarkan kebaikan. Meningkatkan kewaspadaan dini, menurutnya juga menjadi hal yang penting dalam mencegah terjadinya konflik. Pendidikan karakter dan penguatan peran keluarga pun perlu dikuatkan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News