Konflik Ukraina Rusia, Dosen UMM Sarankan ini untuk Indonesia

14 Maret 2022 09:30

GenPI.co Jatim - Konflik Ukraina Rusia hingga sekarang belum terlihat tanda-tanda menunjukkan genjatan senjata. Perundingan yang sempat dilakukan gagal mencapai hal tersebut.

Dosen Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Hafid Adim Pradana menyebutkan ada beberapa penyebab terjadinya perang antara Rusia vs Ukraina.

Sejak Uni Soviet pecah menjadi beberapa negara, Rusia dan Ukraina mengalami berbagai konflik kecil. Hal tersebut terus memanas hingga Rusia melakukan invasi pada Kamis (24/2).

BACA JUGA:  Konflik Rusia dan Ukraina, Ketum PBNU Keluarkan Seruan

Hafid melihatnya dalam dua sudut pandang, dari sudut pandang Ukraina, ini merupakan upaya agresif dari Rusia untuk menguasai negara tersebut. Rusia ingin menyatukan kembali daerah Uni Soviet yang dulu.

“Jika dari sisi Rusia, mereka merasa terancam dengan niat Ukraina untuk bergabung ke North Atlantic Treaty Organization (NATO)," ujarnya, Minggu (13/3).

BACA JUGA:  Dosen UM Malang Berbagi Cerita Perang Rusia dan Ukraina

Menurutnya, bergabungnya Ukraina dapat memudahkan negara lain seperti Amerika dan Inggris melakukan latihan militer serta membangun pangkalan militernya di negara tersebut.

Perang ini, kata dia, membawa dampak yang cukup besar, paling terasa adalah jatuhnya korban jiwa.

BACA JUGA:  Dampak Rusia vs Ukraina, Masyarakat Berbondong-bondong Jual Emas

Selain itu, kerusakan infrastruktur di Ukraina yang menjadi medan pertempuran.

Sementara itu untuk Rusia, perang ini akan melemahkan ekonomi negara tersebut. Negara-negara lain mulai memberlakukan sanksi ekonomi untuknya.

Adim juga memberi pandangan terkait dengan sikap pemerintah Indonesia yang megambil langkah netral.

Menurutnya Indonesia memang harus mengedepankan prinsip kemanusiaan dibanding condong berpihak ke salah satu dari Rusia atau Ukraina.

Harapannya, konflik yang terjadi antarkedua negara dapat terselesaikan dengan jalur diplomasi tanpa melakukan peperangan.

“Hal ini juga berlaku untuk masyarakat secara luas. Dalam melihat permasalahan ini, perlu memandang dari dua sisi sehingga penilaian kita tidak condong ke salah satu pihak saja,” tandasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM