Epidemiolog Kritik Keras Peniadaan Tes Covid-19 untuk Perjalanan

15 Maret 2022 06:00

GenPI.co Jatim - Epidemiolog Universitas Airlangga atau Unair M. Atoillah Isfandiati mengkritik kebijakan pemerintah yang meniadakan tes antigen dan PCR sebagai syarat perjalanan domestik.

Menurutnya, kebijakan tersebut bukanlah sebuah keputusan yang tepat.

Keputusan yang diambil pemerintah itu bakal memunculkan kesulitan pada proses tracing kasus aktif Covid-19.

BACA JUGA:  Naik PPKM Level 2. Epidemiologi Unair Beri Saran Pemkot Surabaya

Dia mengatakan, dokumen tes Covid-19 pelaku perjalanan punya kontribusi dalam penerapan mekanisme pelakcakan.

"Saat mobilitas meningkat, risiko ISPA (infeksi saluran perbafasan atas, red) akan meningkat," kata Atoillah, Senin (14/3).

BACA JUGA:  Indonesia Transisi ke Endemi? ini Kata Epidemiologi

Dirinya menjelaskan, penyebab ISPA tak bisa langsung diketahui, apakah karena Covid-19 atau faktor lain.

Atoillah menyebut, keputusan peniadaan syarat tes antigen dan Covid-19 diambil secara terburu-buru.

BACA JUGA:  Peniadaan Tes Swab Diyakini Bikin Hotel-Hotel di Jatim Tersenyum

Apalagi, kondisi saat ini juga belum benar-benar stabil. Kasus Covid-19 masih naik turun.

"Kalau kita mau bersabar dua minggu lagi. Kita ada di posisi yang sama dengan akhir Januari, posisi dasar gelombang. Saat ini kita masih berada pada lereng gelombang," ungkapnya.

Sementara itu, Atoillah meniai, tingginya minat masyarakat untuk menerima vaksin dosis satu dan dua belum karena kesadaran. Melainkan disebabkan keinginan mendapatkan akses tempat-tempat publik.

"Sebagian masyarakat ikut vaksin bukan dikarenakan kesadaraan mendapatkan kekebalan," ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM