GenPI.co Jatim - Program sertifikasi halal yang digagas oleh Pemkot Malang bagi pelaku usaha seperti usaha kecil mikro menengah (UMKM) terus dilakukan.
Data terbaru tercatat sudah ada 99 UMKM dan 60 pedagang pasar yang sudah terfasilitasi untuk mendapat pendampingan.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Sailendra menyampaikan saat ini proses sertifikasi halal tengah terus dilakukan. Pada tahun 2021 sudah ada 99 UMKM dan 60 pedagang pasar.
“Kemudian untuk saat ini yang masih dalam proses kami fasilitasi kurang lebih ada 16,” kata Sailendra, Senin (14/3).
Menurutnya, program sertifikasi halal ini akan terus dilakukan oleh Pemkot Malang.
Dia melihat ada potensi yang besar terkait perkembangan pariwisata halal pada tahun-tahun mendatang.
Para UMKM diberikan pendampingan untuk memenuhi sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi agar mendapatkan sertifikasi halal.
Mulai dari proses administrasi, pemeriksaan produk halal oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH) hingga mendapatkan sertifikat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Jadi BPJPH ini memiliki laboratorium untuk menguji kehalalan produk dari UMKM ini. Kemudian diteruskan ke MUI, barus setelah itu dikembalikan lagi, apakah layak mendapatkan sertifikasi halal atau tidak," lanjutnya.
Dia menyampaikan, untuk mengurus sertifikasi halal ini, Pemkot Malang setidaknya menggelontorkan anggaran senilai Rp5 juta untuk setiap produk yang dihasilkan UMKM.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan bahwa sertifikasi halal bagi IKM ini akan terus-menerus dikuatkan karena memberikan manfaat luar biasa.
Terkait sertifikasi halal saat ini sudah ada sentra halal, baik dari Pemerintah Kota Malang, maupun dari lima perguruan tinggi yang ada di Kota Malang.
“Sertifikasi halal bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini terus-menerus akan kita kuatkan, karena persoalan sertifikasi halal ini kan persoalan demand atau permintaan,” ucap Sutiaji. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News