GenPI.co Jatim - Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya terus mengebut sosialisasi pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Pihak Dispendik Surabaya tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak sekolah terkait penerapannya yang bakal digelar mulai Senin (28/3).
"Sekolah perlu banyak waktu untuk sosialisasi dengan orang tua, mungkin bertahap. Tetapi, maksimal Senin depan (PTM 100 persen) sudah jalan semua," kata Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh, Jumat (26/3).
Setiap sekolah mendapatkan edaran dari Dispendik, kemudian diinformasikan kepada orang tua siswa-siswi.
Yusuf menyebut, sosaialisasi dari pihak sekolah penting dilakukan. Sebab, hal itu untuk menunjang kelancaran pembelajaran dengan menyesuaikan sarana dan prasarana di setiap sekolah.
"Sekolah itu memang selalu fleksibel, sesuai dengan karakter sekolah masing-masing. Kalau yang siswanya pas gitu ya agak cepat, ada yang siswanya banyak itu kan perlu waktu," jelasnya.
PTM 100 persen ini akan berjalan penuh dengan durasi pembelajaran maksimal 6 jam di masing-masing tingkat kelas.
"Jadi gak ada shift ya. Terus 1 kelas ada 40 siswa yang masuk 32, kan harus ada izin orang tuanya," terangnya.
Izin orang tua masih jadi acuan utama bagi para siswa dalam mengikuti PTM 100 ini. Sebab, proses pembelajaran di masa pandemi butuh rasa saling percaya antara orang tua, siswa, dan sekolah.
"Kalau memang orang tua sudah percaya untuk menitipkan putra putrinya, saya yakin nanti teman-teman guru gak repot. Kalau semua ikhlas kan enak," ujarnya.
Yusuf memastikan, Dispendik tetap membuka pola pembelajaran daring. Hal itu diperuntukkan bagi pelajar yang masih tak diizinkan orang tuanya mengikuti PTM di sekolah.
"Kami siapkan juga (pembelajaran) hybrid. Ini (pandemi covid-19) memang tantangan, kalau memang sampai kemarin (PTM) sebanyak 25 persen, 50 persen, kemudian 50 persen terus 100 persen lagi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News