GenPI.co Jatim - Sampah yang dihasilkan dari sektor rumah tangga menjadi penyumbang terbanyak di Surabaya, hal tersebut diungkapkan komunitas nol sampah. Total, terdapat 70 persen sampah yang masuk ke TPA Benowo per harinya.
Melihat dari komposisi sampah, dari 70 persen itu terdapat 50 persen sampah rumah tangga yang berasal dari sisa makanan.
Koordinator Komunitas Nol Sampah Wawan Some mengatakan, salah satu mengatasi persoalan sampah itu dengan metode maggot jenis black soldier fly (BSF).
"Salah satunya pakai BSF untuk pengelolaan sampah makanan," kata Wawan, Jumat (25/3).
Wawan mengungkapkan, penggunaan BSF sudah dilakukan di Kota Surabaya.
Dia berharap, langkah itu bisa merampungkan persoalan sampah di Kota Surabaya, terutama di wilayah pemukiman penduduk.
"Minimal ada penyelesaian sampah di tingkat rumah tangga atau di tingkat kampung yang bisa mengurangi sampah sisa makanan masuk ke TPA Benowo," ujarnya.
Pemanfaatan BSF bakal terus dimasifkan oleh komunitasnya, bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, demikian juga dengan sisi edukasi pengolahan sampah organik dengan maggot.
"Karena Kota Surabaya sudah membagikan 150 rak maggot dan sudah berjalan hingga saat ini," terangnya.
Sementara itu, Sub Koordinator Penyuluhan Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat Dyan Prasetyaningtyas mengatakan, pemkot tengah fokus melakukan pengurangan sampah di Kota Surabaya.
"Karena timbunan sampah yang masuk ke TPA Benowo sebanyak 1.650 ton per hari," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News