GenPI.co Jatim - Vaksinasi dosis tiga atau booster oleh pemerintah dijadikan syarat kepada masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik pada Idul Fitri 2022 nanti.
Saat ini sejumlah daerah gencar melakukan vaksinasi booster covid-19, salah satunya Kota Malang.
Namun, di dalam pelaksanaannya, vaksinasi booster di Kota Malang tidak bisa berjalan sesuai skema karena stok yang menipis.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, capaian vaksinasi booster tergolong rendah, yakni berada diangka 17 persen.
"Capaian vaksin anak sudah 95 persen untuk dosis satu, sedangkan dosis dua 85 persen. Vaksinasi umum dosis satu sudah di atas 100 persen, dosis dua juga di atas 100 persen," katanya, Minggu (27/3).
Angka yang disebutkan Kadinkes Kota Malang itu sudah mengalami peningkatan selama satu bulan terakhir.
Dia menjelaskan, pada Februari 2022, capaian vaksinasi booster berada di atas 15 persen. Hal tersebut dikarenakan jumlah pasokan vaksin untuk booster yang masih rendah.
“Vaksin sudah kita terima hampir ada sekitar 4.000 dosis. Belum ada tambahan lagi,” lanjutnya.
Sementara itu stok vaksin jenis AstraZenecca yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kota Malang yang disebut sudah melewati tanggal kedaluwarsa tidak bisa digunakan.
Pihak Dinkes Kota Malang belum menerima informasi lanjutan dari Kementerian Kesehatan serta Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), mengenai vaksin yang sudah kedaluwarsa tersebut.
Sebagai solusi, pihak Dinkes Malang menggunakan vaksin jenis Pfizer untuk vaksin booster.
“Vaksin kedaluwarsa masih ada di Dinkes. Sekarang yang ada di Fasyankes itu adalah vaksin Pfizer untuk dosis booster,” tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News