Ratusan Mahasiswa Diterjunkan, Optimalkan Adminduk Surabaya

29 Maret 2022 01:00

GenPI.co Jatim - Ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi yang masuk sebagai peserta Program Merdeka Belajar Kampung Merdeka - Administrasi Kependudukan (MBKM - A) diberangkatkan menuju lokasi penugasan, Senin (28/3) kemarin.

Mahasiswa tersebut bakal ditempatkan Pemkot Surabaya pada beberapa lokasi, yakni Kantor Kelurahan, Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah di lingkup Pemkot Surabaya.

Total terdapat 650 mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi yang ambil bagian dalam program MBKM - A.

BACA JUGA:  FTP UB Ditetapkan Sebagai Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi

"Di Dispendukcapil mereka akan mengembangkan terkait dengan aplikasi, permasalahan, juga call center. Saya minta di Dispendukcapil terkait call center, kalau ada orang yang bingung terkait e-KTP, baik yang ada di lurah camat atau RT/RW tinggal telepon saja," Kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tertulis.

Eri Cahyadi berharap dengan terjunnya mahasiswa ke bidang pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk), bisa membantu proses penyelesaian masalah.

BACA JUGA:  Ya Ampun, Atap Aula Disnaker Jember Ambruk

"Dengan adanya call center yang dibantu oleh adik-adik mahasiswa ini, maka akan mempermudah masyarakat yang mengalami kesulitan," terangnya.

Selain membantu call center di kantor Dispendukcapil, ratusan mahasiswa dari 18 perguruan tinggi negeri dan swasta di Surabaya itu akan disebar ke seluruh kelurahan.

BACA JUGA:  Pasar Takjil Kayutangan Heritage Malang Boleh, Tapi Ada Syaratnya

Hal diharapkan dapat mendukung percepatan-percepatan pelayanan adminduk di kelurahan.

"Mahasiswa pasti melek IT, pasti mengerti aturan, sehingga dia akan lebih cepat untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat dan lebih cepat juga dalam memberikan pelayanan," ujarnya.

Di sisi lain, program pengabdian masyarakat ini juga memiliki hubungan erat dengan kegiatan mahasiswa yang ada di kampus.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebut, melalui program MBKM-A ini para mahasiswa tidak lagi mendapatkan teori saja, melainkan secara praktek bagaimana mereka berhubungan dan menerapkan ilmunya kepada masyarakat bisa secara langsung.

"Jadi setelah lulus dari kuliah sebagai mahasiswa mereka sudah memiliki kemampuan praktek, praktisi yang ada di masyarakat. Karena berhubungan dengan masyarakat berbeda dengan ilmu yang ada di perguruan tinggi. Tapi ketika digabungkan ini akan menjadi kekuatan yang luar biasa," imbuhnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM