GenPI.co Jatim - Ketua Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur KH Shofiullah berencana melaksanakan rukyatul hilal pada Jumat (1/4).
LFNU sudah melakukan kooridnasi di 27 titik pelaksanaan rukyatul hilal, pihaknya memprediksi penetapan hilal terkendala oleh faktor cuaca buruk.
"Sebab, (rukyatul hilal) kategori kritis dan krusial, sedangkan masyarakat butuh kepastian juga. Karenanya saya mohon teman-teman benar-benar melakukan rukyatul hilal, berhasil atau tidak berhasil," kata KH Shofiullah, Senin (28/3).
KH Shofiullah menyebut, rentang April hingga Mei kondisi cuaca tengah mendung dan gerimis. Faktor tersebut menjadi kendala dalam proses pemantulan hilal.
Lebih lanjut, ada beberapa wilayah di Jawa Timur yang berpotensi mampu melihat kemunculan hilal, berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya.
"Biasanya di Gresik Condrodipo, Tanjung Kodok Lamongan, di Tuban, kemudian di Denanyar Jombang. Itu biasanya yang sering melihat (kemunculan hilal)," jelasnya.
KH Shofiullah menerangkan bahwa ketika hilal berada di ketinggian dua derajat lebih sedikit di atas ufuk, hal itu akan memperkecil terlihatnya kemunculan hilal.
"Agak krusial dalam menentukan awal Ramadan. Sebab ketinggiannya mepet, dua derajat lebih sedikit," jelasnya.
Soal penerapan Ramadan bakal terdapat perbedaan. NU mengusung pendapat minimal ketinggian hilal dua derajat. Sedangkan pemerintah memegang ketinggian 3 derajat.
Sementara Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan pada 2 April 2022 melalui hisab wujudul hilal. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News