Dobrak Arter, Petinju Segudang Prestasi yang Karirnya Meredup

31 Maret 2022 20:30

GenPI.co Jatim - Nama Wicahyono alias Dobrak Arter mungkin tidak banyak dikenal saat ini oleh masyarakat umum. Namun siapa sangka, atlet tinju ini memiliki segudang prestasi saat masih aktif di dalam ring.

Dobrak Arter merupakan petinju nasional sejak 1993 hingga 2019.

Dia menceritakan, menjadi seorang petinju nasional terinspirasi dari kakak-kakaknya yang pada saat muda merupakan petinju.

BACA JUGA:  Gagal Juara Proliga 2022, Pelatih Gresik Petrokimia: Kurang Fokus

Melihat sosok dua saudaranya itu, dia memulai berlatih menjadi seorang petinju di sebuah sasana tinju di kawasan Sawunggaling, Kota Surabaya.

Ketika berlatih di sana, Dobrak Arter memulai menepa diri sebagai petinju profesional.

BACA JUGA:  2 Tahun Vakum, PBSI Kota Malang Gelar Kejurkot

"Awal mula saya terjun di tinju adalah dari empat kakak saya yang menjadi petinju. Saya langsung pergi ke Sawunggaling dari Kota Malang untuk berlatih tinju disana selama satu setengah tahun, kemudian menjadi perinju professional," ucap Dobrak saat ditemui GenPI.co Jatim di kediamannya, Kamis (31/3).

Selama menjalani karir, Dobrak berhasil melakoni berbagai pertandingan dengan catatan mentereng, yakni dari 90 pertandingan, Dobrak berhasil mencatatkan 52 kemenangan KO dan 10 kali kalah.

BACA JUGA:  Target Tak Sesuai, Kaleb Ramot Tetap Bersyukur

Selain itu, dia juga pernah mendapatkan gelar WBF Interkonental, gelar Asia Pasific, dan gelar PABA serta berbagai gelar nasional.

Sejumlah pertandingan internasional di berbagai negara sudah pernah dijalaninya, seperti di Afrika, China, RUsia, Jepang, Australia, dan Thailand.

Berbagai pengalaman bertandingnya di sejumlah negara itu membuat mental bertandingnya semakin kuat untuk mengalahkan lawan-lawannya.

Seiring berjalannya waktu, karirnya sebagai atlet tinju tak seindah yang dibayangkan. Setelah gantung sarung tinju, dunia Dobrak Arter berubah. Kini dia bekerja serabutan.

Dobrak Arter bekerja apa saja, mulai dari penjaga di salah satu hotel di Kota Malang dan menjadi tukang parkir.

Tetapi, kondisi itu juga tidak membuatnya jauh dunia tinju dia juga tetap melatih di salah satu Sasana tinju milik militer yang ada di Kota Malang.

"Saya juga masih melatih di sasana yang ada di Sasana yang terletak di Embong Brantas. Untuk jaga parkir ini saya membantu kawan petinju saya yang kini terbaring sakit," imbuh pria beranak dua ini.

Kondisi yang bisa dikatakan pas-pasan itu tidak membuatnya patah semangat. Bahkan, disisi lain dia tetap peduli dengan kondisi tinju di wilayah Kota Malang. Apalagi, saat ini dari pengamatannya sudah mulai ada beberapa promotor yang membuka sasana tinju di Kota Malang.

Dobrak mengaku kalau tidak banyak yang dihasilkan semasa berprofesi sebagai atlet tinju, kendati dengan nama besarnya.

Namun, pria bertubuh kekar ini tetap bangga menjadi seorang petinju. Sebagian waktu luang Dobrak Arter juga masih diisi dengan latihan fisik dengan lari dan berkumpul dengan atlet lain.

Dia juga menilai jika saat ini potensi atlet tinju yang ada di Kota Malang sudah mulai bangkit. Terlebih lagi Persatuan Tinju Nasional (Pertina) sudah memberikan ruang bagi petinju muda untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

Melihat kembali bergairahnya tinju di Kota Malang membuatnya senang karena tinju memang tidak selalu menjadi olahraga favorit dengan masa depan yang baik.

"Harapan saya tinju di Kota Malang tidak kalah dengan kota lain. Bibit atlet disini juga potensian, namun dari segi fasilitas mungkin kurang tapi Pertina sudah mulai memperhatikan," pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM