Steril, Alat Penjernih Air Hujan Buatan Mahasiswa ITS Surabaya

02 April 2022 14:00

GenPI.co Jatim - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS Surabaya membuat inovasi penjernih air hujan.

Self Clean Rainwater Harvesting Wastafel (Steril), yakni wastafel yang mampu mengolah air hujan menjadi air bersih untuk cuci tangan.

Ketua tim TIRTA 62, Bernadeta Elie mengatakan, alat ini isa menjadi solusi krisis ketersediaan air bersih.

BACA JUGA:  Guru Besar ITS Sebut Manfaat IoT Besar, Sentuh Sektor Krusial

“Steril dapat menjadi solusi krisis ketersediaan air bersih dan kualitas sanitasi dengan memaksimalkan potensi air hujan,” ujarnya mengutip dari laman resmi ITS. Rabu (30/3).

Alat ini bisa dimanfaat untuk ditaruh di tempat publik, seperti stasiun. Fasilitas umum menadi sumber peyebaran Covid-19.

BACA JUGA:  ITS dan Uncen Rampungkan Perahu dan Motor Listrik

“Sanitasi yang bersih di stasiun menjadi pendukung terlaksananya protokol kesehatan di tempat umum,” katanya,

Brenda menjelaskan, sistem kerja alat tersebut air hujan masuk terkumpul di atap kemudian dialirkan ke bagian filter untuk diberikan treatment kualitas air.

BACA JUGA:  ITS Resmi Buka Seleksi UTBK-SBMPTN 2022, Jurusan ini Terfavorit

Komponen-komponen filtrasi terdiri dari saringan serat mikro, silver ion, karbon aktif, membran Polyethylene Terephthalate (PET), dan batu kapur. “Delapan unit filtrasi ini yang akan memproses air hujan menjadi air bersih,” ungkapnya.

Selanjutnya air hujan tersebut lantas diproses menjadi air bersih dan disalurkan ke tandon bawah dan sumur serapan.

Air kemudian disalurkan ke tandon atas yang bervolume 8 meter kubik dengan mamakai pompa air selama empat jam.

“Tandon atas berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara, sebelum dialirkan ke tandon kecil pada wastafel yang terletak di peron secara gravitasional,” katanya.

Dia mengungapkan, tandon kecil pada wastafel Steril memiliki kapasitas masing-masing sebesar 300 liter.

Jumlah tersebu bisa untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk cuci tangan hingga 28 persen untuk 450 ribu penumpang di Stasiun Kemayoran Jakarta.

“Air hujan yang berlebih dari proses pengolahan akan diteruskan ke sumur serapan,” katanya.

Inovasi tersebut berhasil menyabet gelar juara I dalam kompetisi Civil Innovation Paper Competition (Cinnertion) D’Village 10th Edition. selain itu juga berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Best Paper. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM