GenPI.co Jatim - Sejumlah komunitas dan relawan melaksanakan tanam pohon di Pantai Mbah Drajid, Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Lumajang, Jumat (1/4).
Kegiatan tersebut diikui Laskar Hijau, GUSDURian Peduli, LPBI NU dan PT. Grand Zamzam Indonesia.
Pantai Mbah Drajid dipilih karena memiliki potensi megathust yang bisa menyebabkan terjadinya tsunami dahsyat.
"Semua lembaga yang terlibat memiliki concern yang sama terhadap pengurangan resiko bencana dan perubahan iklim," ujar inisiator kegiatan A'ak Abdullah Al-Kudus mengutip dari Ngopibareng.id.
Pohon yang ditanam jambu mente, karena pohon ini selain mempunyai fungsi konservasi.
Pohon tersebut juga memiliki fungsi ekonomi, buahnya bisa menjadi makanan satwa liar dan bisa juga diolah menjadi aneka camilan dengan harga jual yang cukup tinggi. Selain itu akarnya kuat dan pohonnya kokoh.
Gus A'an menyampaikan, acara tersebut juga menyerukan penolakan terhadap segala bentuk perusakan pesisir selatan Lumajang, salah satunya penambangan pasir.
Dia mengatakan, kegiatan tersebut diduplikasi mulai di Banyuwangi hingga Ujung Kulon, Jawa Barat.
"Semoga makin banyak orang yang tergerak untuk melakukan gerakan yang sama, karena Ini darurat dan harus segera dilakukan demi keselamatan kita semua" tegasnya.
Gerakan ini yang menginspirasi Salim Kancil pada tahun 2015 untuk melakukan penolakan penambangan pasir besi di desa Selok Awar-Awar hanya berjarak sekitar 10 km dari Wotgalih. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News