Permintaan Pokdarwis Kayutangan Tegas Soal Pasar Takjil, Simak

03 April 2022 19:00

GenPI.co Jatim - Pasar takjil Kayutangan Heritage yang rencananya digelar setiap akhir pekan selama bulan Ramadan tampaknya belum terlihat bakal segera bergulir.

Hal ini dikarenakan Kelompok Sadar Wisata Kayutangan Heritage tidak setuju gelaran pasar takjil berada di koridor Jalan Basuki Rahmat.

Ketua Pokdarwis Kayutangan Heritage Mila Kurniawati menuturkan apabila pasar takjil diselenggarakan di koridor Jalan Basuki Rahmat tentunya kegiatan itu melanggar aturan pemerintah daerah yang berlaku.

BACA JUGA:  Jadwal Buka Puasa Surabaya, Malang dan Jember Hari ini

Dia mengatakan, seperti dalam aturan Pemerintah Kota Malang jika sepanjang koridor Kayutangan Heritage dilarang untuk melaksanakan aktivitas jual beli, baik itu pedagang asongan, membuka lapak, maupun kaki lima.

"Usulan kami tetap pasar takjil berada di dalam kampung (Kayutangan Heritage, red). Akan tetapi dari informasi yang beredar jika pasar takjil ada di koridor depan (pedestrian Basuki Rahmat, red)," ucap Mila kepada GenPI.co Jatim, Minggu (3/4).

BACA JUGA:  Kisah Pemilik SushiBoks, Bisnis Sampingan yang Kini Raup Cuan

Maka dari itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemkot Malang untuk kembali meluruskan konsep pasar takjil yang berada di dalam kampung.

Mila menilai apabila pasar takjil bisa digelar di sepanjang koridor Kayutangan dapat menimbulkan pasar-pasar yang lain sehingga masyarakat yang notabene berjualan di dalam kampung akan berjualan di luar destinasi wisata.

BACA JUGA:  Tawuran di Surabaya Menjelang Sahur, Ada Korban, OMG!

"Kami mau merubah mindset ya, jika rencananya di luar maka UMKM yang berada di dalam ini pastinya mau keluar juga, karena pengunjung hanya berada di depan tidak masuk ke dalam," imbuhnya.

Oleh karena itu, dia meminta kepada Organisasi Pemerintah Daerah terkait untuk bisa kembali menyosialisasikan kepada pihak Pokdarwis bagaimana konsep yang dipilih untuk pasar takjil mendatang. Hal itu dipilih agar masyarakat di dalam kampung juga dapat memanfaatkan keberadaan pasar takjil yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Keputusan bulat kami adalah memanfaatkan yang ada di dalam kampung, meskipun ini momen bagus," lanjutnya.

Dirinya juga memiliki solusi bagaimana ke depan, aktraksi yang ada di koridor Kayutangan Heritahe untuk dipindahkan ke dalam kampung. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM