Gaduh Demokrat Jatim, Pengurus DPC Berpotensi Pindah Partai

05 April 2022 09:00

GenPI.co Jatim - Sejumlah DPC Partai Demokrat di Jatim menyesalkan keputusan pengurus pusat terkait terpilihnya Emil Dardak sebagai ketua DPD.

Emil yang juga Wakil Gubernur Jatim itu ditunjuk menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur.

Ketua DPC Demokrat Kabupaten Kediri Yakup menilai ada yang lebih lama di partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut.

BACA JUGA:  Akhirnya Teka-teki Siapa Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Terjawab

"Coba lihat, apakah Mas Emil kader asli Demokrat? Pernah di beberapa partai, saya kira kalau alasan DPP loyalitas tidak masuk akal. Mas Bayu jelas membesarkan Demokrat lebih lama," ujar Yakup, Senin (4/4).

Dia juga membeberkan jumlah dukungan saat musda. Bayu Airlangga saat itu mengantongi 25 DPC dukungan, sedangkan Emil 13 DPC.

BACA JUGA:  Keputusan DPP Partai Demokrat Dipertanyakan Sejumlah DPC di Jatim

Yakup juga mempertanyakan jadwal pencalonan ketua DPD Partai Demokrat Jatim.

"Penetapan bacalon diputuskan dan ditetapkan DPP selambat-lambatnya tujuh hari sebelum Musda. Sampai H-1, setahu kami hanya Mas Bayu yang mendaftar, tahu-tahu pas Musda diumumkan ada dua calon," katanya.

BACA JUGA:  Diminta Susun Pengurus Demokrat Jatim, Emil Dardak Singgung Musda

Dirinya menilai, tiga tim tiga DPP juga tak demokratis.

"Saat sambutan, Pak Ketum menyampaikan Musda akan berjalan demokratis, tetapi nyatanya berlawanan dengan arti demokratis itu sendiri," katanya.

Ketua DPC Demokrat Nganjuk M Fauzi Irwana ikut menyuarakan kekecewaannya.

"Apa yang disampaikan di awal bahwa pemilihan Musda secara demokrasi, tetapi nyatanya kayak gini. Teman-teman 25 DPC kumpul sangat kecewa dengan keputusan ini," kata dia.

Keputusan tersebut juga tak dibarengi dengan penjelasan kekurangan Bayu Airlangga yang juga menantu Pakde Karwo tersebut.

"Kalau soal loyalitas, boleh diadu. Setiap Mas Bayu turun ke lapangan selalu menyampaikan loyal ke AHY, apalagi saat KLB dulu," tegasnya.

Fauzi menilai, keputusan tersebut membuat adanya potensi terbelahnya kekuatan Partai Demokrat di Jatim.

Pengurus pusat dinilai tak mendengarkan aspirasi dari bawah.

"Kalau DPP tidak mendengarkan aspirasi di bawah, potensi pengurus mundur atau pindah partai sangat besar. Saya kira ada pihak yang begal politik, ya, yang ada di sekitar Mas AHY memengaruhi," kata Fauzi. (jpnn/genpi)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM