Wagub Emil Ingin Gandeng 2 Raksasa Teknologi, Kembangkan Jatim

08 April 2022 06:30

GenPI.co Jatim - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berharap ada jalan bersinergi dengan perusahaan raksasa asal Amerika Serikat dalam pengembangan Jawa Timur, salah satunya Meta.

Meta sendiri merupakan perusahaan yang melahirkan dunia virtual Metaverse.

Tak hanya Meta, Emil juga berkeinginan mengkoneksikan pengembagan Jawa Timur dengan Google.

BACA JUGA:  Akhirnya, Bocah Tenggelam di Bengawan Madiun Ditemukan

"Minimal berkomunikasi agar tahu bagaimana langkah-langkah kedepan yang bisa mereka kembangkan dan disinergikan dengan program di Jawa Timur," kata Emil, Kamis (7/4).

Mantan Bupati Trenggalek itu menyebut, saat ini Universitas Muhammadiyah Malang tengah melakukan pengembangan center for future work atau pusat profesi masa depan.

BACA JUGA:  Pertina Kota Malang Gelar Seleksi Terbuka, Yuk Ikutan!

Salah satu hal yang dimungkinkan untuk digodok, yakni pusat inovasi cloud computing.

Cloud computing atau komputasi awan merupakan proses pengelolaan komputasi dengan jaringan internet.

BACA JUGA:  Jadwal Imsakiyah Jumat 8 April 2022, Surabaya, Mojokerto, Tuban

Project tersebut juga menggandeng Amazon Web Service dan merupakan salah satu perusahaan besar asal Negeri Paman Sam yang didirikan oleh Jeff Bezos.

"Salah satu mitra dari project ini adalah Amazon Web Services yang juga merupakan perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat," ujarnya.

Di sisi lain, Jawa Timur kata Emil, merupakan salah satu provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak dan punya volume ekonomi yang tinggi.

Perusahaan tersebut bergerak dalam banyak bidang, seperti pertambangan, makanan, minuman, kimia, dan farmasi.

Oleh karenanya, diharapkan kolaborasi dengan Amerika Serikat bisa meningkatkan jumlah invetasi yang masuk untuk meningkatkan pembangunan di Jawa Timur.

"Disini (Jawa Timur) terdapat sekitar 450 perusahaan yang beroperasi dari 2010 sampai sekarang dengan berbagai macam investasi yang masuk ke Jawa Timur," tutur Emil.

Sementara itu, Politikus Partai Demokrat ini menambhakan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari di Malang memiliki klaster animasi studio.

Fasilitas tersebut bisa menjadi wadah strategi yang bisa digunakan investor, khususnya Amerika Serikat yang kini tengah melakukan pengembangan perfilman berbahasa Indonesia.

"KEK di Singhasari ada kluster dan studio animasi, tapi konsepnya itu akan terintegrasi. Salah satunya adalah perfilman. Jadi, kalau ada studio-studio yang ingin dikembangkan dengan peralatan dari Amerika Serikat, sebenarnya fasilitas insentif-insentif fiskal itu bisa dinikmati untuk investasi mulai dari Rp 100 miliar ke atas," jelasnya.

Sementara, Konsulat Jendral Amerika di Surabaya Jonathan Alan menyebut, potensi pengembangan industri perfilaman di Indonesia begitu besar. Hal tersebut ditunjang banyak talenta dan lokasi pengambilan gambar yang menawarkan panorama alam indah.

"Saya sering tereskpos dengan industri perfilman selama karir saya. Jadi itu adalah ketertarikan pribadi saya. Untuk itu, saya ingin melihat bagaimana industri ini bisa berkembang di sini," terangnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM