GenPI.co Jatim - Ribuan mahasiswa Malang Raya yang tergabung dalam Aliansi BEM Malang Raya menggelar aksi di Gedung DPRD Kota Malang.
Demo yang digelar pada Selasa (12/4) petang, akhirnya mendapatkan jawaban dari DPRD Kota Malang.
Hal tersebut dengan Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika turun menemui mahasiswa yang menyerukan tuntutannya.
"Atas nama Ketua DPRD Kota Malang saya mengapresiasi para kawan-kawan mahasiswa. Tetap suarakan kebenaran, kalau mahasiswa turun pasti ada sesuatu yang janggal," kata Made dalam orasinya di depan mahasiswa.
Mahasiswa menggelar demo membawa 25 tuntutan namun yang menjadi sorotan empat poin, yakni wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, kenaikan harga bahan pokok dan kenaikan BBM serta permasalahan agraria dan persekongkolan mega proyek Ibukota Baru.
Perlu diketahui, penundaan pemilu 2024 dan massa jabatan tiga periode Joko Widodo menjadi poin utama dalam aksi demo di depan Gedung DPRD Kota Malang.
"Saya juga sepakat menolak penundaan pemilu. Saya diminta pusat mengawal hal ini," lanjutnya.
Tak hanya itu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDIP juga meminta kepada seluruh anggota partai di setiap daerah untuk mengawal isu penundaan pemilu. Apalagi sesuai dengan keinginan Presiden RI Joko Widodo yang juga menolak adanya penundaan pemilu.
"Negara kita ini negara hukum. Ada amandemen, tidak mungkin. Dekrit Presiden, tidak mungkin. Kondisi luar biasa juga tidak. Pemilu tetap harus dilaksanakan," ungkapnya.
Selain itu, dalam aksi ini diikuti oleh sejumlah Perguruan Tinggi, di antaranya dari Universitas Muhamadiyah Malang (UMM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM) dan masih banyak lainnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News