GenPI.co Jatim - Sejumlah komunitas di Kota Malang mengisi pameran foto Metaverse, Selasa (12/4).
Pameran foto di Kota Malang ini merupakan yang pertama dilakukan dengan nuansa virtual.
"Ini suatu pemeran foto yang ada di Metaverse, kegiatan ini dilakukan oleh komunitas di Malang dan sepertinya yang pertama di Indonesia," ujar Founder No Mind Indonesian Meta Gallery, Lutfi Pratomo.
Para peserta diajak masuk ke dalam dunia realitas digital masa depan yang hampir tidak pernah terpikirkan pada zaman sekarang. Mayoritas pameran foto tersebut dari kalangan jurnalis.
Lutfi menyebut, ini merupakan kemajuan teknologi di masa depan. Pameran digital Metaverse ini merupakan langkah awal untuk mengenalkan beberapa macam dunia baru, seperti teknologi blockchain, cryptocurrency hingga non-fungible token (NFT).
Dia mengatakan, kemajuan teknologi tak bisa dihindari. Saat ini, katanya, masih di era Instagram, YouTube, dan Facebook. Masa depan bisa jadi Metaverse menjadi salah satu cara masyarakat untuk berkomunikasi.
"Kami membangunnya dari nol, dari bangun rumah dan segala macamnya ada tarifnya. Jadi, bukan aplikasi digital seperti game biasa. Namun, visual realitas," katanya.
Founder Negeri Jenaka, Galang mengatakan, pameran foto sebagai salah satu produk seseorang di Metaverse masih asing di Indonesia.
Namun, di luar negeri Metaverse sudah banyak digunakan. Tidak hanya bersosial, tetapi juga untuk berbisnis, salah satunya NFT.
"Mata uangnya untuk sekarang menggunakan Crypto. Namun, ada dollar. Nanti Crypto juga bisa dikonversikan ke rupiah," tuturnya.
Galang menyampaikan, telah masuk di dunia Metaverse sejak 2019 hingga sekarang. Dunia itu disebutnya telah memberikan pemasukan walaupun belum intens.
"Tujuan saya memang bukan bisnis, tetapi membangun pondasi," ucapnya. (jpnn/genpi)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News