Tips Lolos SBMPTN 2022, Wajib Perhatikan

14 April 2022 13:30

GenPI.co Jatim - Tahapan SBMPTN 2022 sudah dimulai sejak 23 Maret sampai 15 April.

Tahun ini, Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Negeri Malang (UM) mengurangi jumlah kuota penerimaan mahasiswa jalur SBMPTN, imbas dari peralihan status dari BLU menjadi PTNBH.

Tentu ini akan membuat persaingan semakin ketat. Calon mahasiswa tetap harus berpikir cermat untuk memilih program studi (prodi) yang diinginkan.

BACA JUGA:  Cerita Seputar UTBK SBMPTN, Mulai Tertidur Hingga Kesurupan

Sekretaris Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik Universitas Brawijaya (UB) Heri Prawoto Widodo memberikan beberapa tips kepada calon mahasiswa untuk cara tepat memilih program studi untuk lolos SBMPTN.

Pertama, kata dia, yang harus diperhatikan adalah prodi yang dipilih harus sesuai passion atau kemampuan.

BACA JUGA:  Hasil SBMPTN 2021, Ribuan Calon Mahasiswa Diterima di ITS

Hal ini akan berpengaruh ketika pelaksanaan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer).

Contohnya, ketika peserta berasal dari jurusan IPA, tetapi memaksa ikut tes campuran (IPA dan IPS), padahal tidak menguasai materi IPS. Itu akan menambah beban.

BACA JUGA:  ITS Resmi Buka Seleksi UTBK-SBMPTN 2022, Jurusan ini Terfavorit

Belum lagi pada tahun ini UTBK ada tambahan ujian bahasa inggris.

"Ketika memilih ujian campuran, akan lebih banyak materi yang dipelajari. Beban otomatis juga bertambah, jika memang tidak memiliki passion dan kemampuan cukup, sebaiknya tidak dilakukan," ujar Heri saat dijumpai GenPI.co Jatim, Kamis (14/4).

Rencana pemilihan yang tepat juga akan berpengaruh setelah lolos SBMPTN nanti. Jika bukan pilihannya atau keinginannya, ketika nanti menjalani perkuliahan pasti tidak akan maksimal.

Malah akan membuang energi dan biaya ketika mengenyam pendidikan di prodi tersebut. Artinya bisa saja calon mahasiswa ini dudah menyia-nyiakan kesempatan untuk berkuliah di prodi yang dilamarnya.

Saran kedua, lanjutnya, yakni tentang persaingan prodi yang akan dipilih.
Calon mahasiswa harus membandingkan kuota dan peminat dari prodi yang dipilih, setidaknya berkaca pada tahun lalu. Sehingga ada gambaran, berapa peluang berapa persen bisa lolos pada prodi itu.

Heri menekankan, pilihan kedua jangan sampai grade-nya lebih tinggi dibanding pilihan pertama. Karena itu akan sangat merugikan calon mahasiswa dan bisa saja menutup kemungkinan untuk lolos SBMPTN.

"Jika pilihan kedua lebih tinggi dibanding pertama. Ketika pilihan pertama tidak lolos, maka pilihan kedua secara otomatis tidak akan lolos," tegasnya.

Heri menuturkan, ada satu persyaratan yang biasanya tidak diperhatikan oleh calon mahasiswa namun sangat penting, yakni terkait syarat kesehatan di beberapa prodi.

Sejumlah jurusan ada yang mensyaratkan mahasiswa tidak boleh memiliki buta warna. Ketika mahasiswa telah dinyatakan lolos tes UTBK, namun ternyata ketika di tes memiliki buta warna, otomatis dia tidak diizinkan mengambil program studi tersebut.

"Jika kejadian seperti itu (tes kesehatan, red) mahasiswa akan dipindahkan ke prodi yang tidak mensyaratkan buta warna. Maka dari itu, calon mahasiswa harus benar-benar cermat dalam membaca persyaratan," paparnya.

Dia juga menyarankan untuk tidak terburu-buru ketika melakukan finalisasi data. Karena jika sudah melakukan finalisasi, maka seluruh data dan prodi yang sudah dipilih tidak bisa diubah lagi.

Menurut Heri, setiap tahunnya masih ada saja dijumpai pendaftar yang mengeluh datanya keliru atau salah.

"Kasus seperti itu, resiko ditanggung pendaftar. Jika ada kekeliruan karena kesalahan atau kecerobohan tidak akan bisa diubah ketika sudah finalisasi data," tuturnya.

Satu lagi informasi penting yang harus diketahui calon mahasiswa, yaitu jika sudah dinyatakan lolos SNMPTN, maka dipastikan tidak bisa mengikuti SBMPTN tahun ini.

Karena akun mereka sudah dikunci oleh LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi).

Calon mahasiwa baru bisa mendaftar pada penerimaan mahasiswa jalur mandiri, namun dengan biaya yang lebih mahal dan pastinya harus bersaing lagi dengan peserta lainnya.

"Diterima melalui SNMPTN harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Ketika tidak diambil, maka merugikan diri sendiri dan track record sekolah akan jelek," pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM