GenPI.co Jatim - Massa aksi mahasiswa yang melakukan demo di Kota Malang menyampaikan lima tuntutan.
Koordinator Lapangan aksi demo mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Malang Raya Mulyadi Rehan mengatakan, ada lima tuntutan yang sudah disepakati bersama.
"Kami akan melakukan evaluasi dan pembacaan lagi. Mungkin ada gerakan jilid dua dari Aliansi Cipayung Malang Raya untuk melakukan aksi lehih besar," kata Mulyadi, Kamis (14/4).
Tuntutan pertama, mendesak Kementerian Perdagangan untuk mengatur dan memberlakukan kembali harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng dalam aturan baru. Selain meminta untuk membuka data mafia perdagangan.
Kedua, mendesak Pemkot Malang melakukan transparansi kinerja Satgas Minyak Goreng dan wajib melakukan intervensi harga.
Ketiga, menuntut pemerintah untuk kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax kembali ke harga Rp9.000.
Keempat, menuntut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kementerian BUMN untuk menjaga ketersediaan serta harga pertalite tetap terjangkau.
Kelima, menuntut pemerintah untuk mencabut kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11 persen.
"Kami memberikan waktu sampai Senin (17/4) jika tidak kami akan geruduk lagi DPRD Kota Malang," pungkasnya.
Lima organisasi yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Malang Raya sebelum melakukan aksi di depan gedung DPRD Kota Malang melakukan aksi longmarch dari Stadion Gajayana Malang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News