GenPI.co Jatim - Politisi Partai Demokrat yang juga anggota DPRD Surabaya Herlina Harsono Nyoto mengusulkan kembali mengaktifkan kegiatan ronda dan poskamling.
Menurutnya, hal ini penting untuk mencegah adanya tawuran yang marak terjadi di Kota Pahlawan.
Terlebih, tawuran tersebut melibatkan anak-anak muda.
Dia mengatakan, kejadian tawuran yang terjadi belakangan ini saat malam atau menjelang sahur merupakan dampak dari minimnya sosialisasi masyarakat. Salah satu faktornya, diakibatkan oleh pandemi yang melanda selama kurang lebih dua tahun.
Padahal kondisi pandemi yang mulai mereda di tengah bulan Ramadan seharusnya mengembalikan budaya guyub khas Kota Pahlawan.
"Misalnya dikondisikan dengan cara poskamling atau ronda," kata Herlina, Kamis (14/4).
Herlina menyebut, kejadian tawuran tersebut tak menutup kemungkinan muncul anggapan bahwa Kota Surabaya tengah mengalami darurat gengster.
"Hal ini patut diwaspadai, jangan sampai bermunculan, kemudian mendorong anak-anak muda yang lain untuk berbuat serupa," jelasnya.
Oleh karenanya, untuk mencegah anggapan itu muncul, harus ada penguatan sosialisasi di lingkungan RT/RW. Sebab, rentetatan kejadian tawuran telah memunculkan alarm lampu kuning.
"Aspek psiko sosial terhadap mereka ini perlu diasah, dan ini juga bisa dilakukan ditingkat sekolah," terangnya.
Politikus Partai Demokrat menambahkan, jajaran Satpol PP, TNI, dan Polri harus memperkuat pengawasan di titik-titik yang menjadi potensi tawuran.
Di samping tetap menggalakkan ronda dan poskamling di lingkungan kampung atau kompleks warga Surabaya.
"Jika, (terjadi di kawasan) sepi memang ada niat tawuran. Tetapi, kalau ramai ketika terjadi interaksi kadang-kadang tidak terkontrol," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News