GenPI.co Jatim - Komunitas Nol Sampah terus melakukan langkah edukasi kepada para pengunjung pasar untuk memaksimalkan Perwali Nomor 16/2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik di Kota Surabaya.
Sosialisasi pengurangan sampah plastik itu difokuskan kepada para pembeli. Mereka diminta membawa kantong belanjaan sendiri dari rumah.
Koordinator Komunitas Nol Sampah Wawan Some mengatakan, pihaknya akan langsung memberikan tas belanjaan ramah lingkungan ketika mendapati adanya pembeli yang masih mengenakan kantong kresek.
"Barang belanjaan kami pindahkan ke tas kain, di situlah edukasi pengurangan sampah plastik," kata Wawan, Minggu (17/4).
Sementara itu, dia menjelaskan, sampah plastik mampu menimbulkan dampak besar alam, sebab sifatnya yang sulit terurai.
Bahkan, untuk proses penguraian sampah plastik memakan waktu hingga ratusan tahun.
Sementara itu, jika dilakukan proses pembakaran bakal menimbulkan biaya tinggi lantaran 1 ton kresek butuh minyak 12 barel.
"Sementara itu kalau dibakar, kresek juga berbahaya," terangnya.
Wawan menyebut, Perwali Nomor 16/2022 diharapkan mampu menjadi filter bagi penggunaan kantong kresek, baik oleh pedagang maupun pengunjung lokasi perbelanjaan.
"Itu perlu disosialisasikan juga agar mereka (pembeli) tidak kaget. Bahwa kalau ke pasar, pedagang sudah tidak menyediakan kantong plastik lagi," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News