GenPI.co Jatim - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat penyaluran KUR sebesar Rp66,99 triliun kepada 1,8 juta nasabah pada triwulan pertama Tahun 2022.
Penyaluran tersebut setara dengan 25,77 persen dari total plafond KUR yang diberikan oleh pemerintah kepada BRI di tahun 2022 senilai Rp260 triliun.
Rinciannya, penyaluran KUR BRI untuk segmen mikro sebesar Rp56,69 triliun kepada 1,6 juta nasabah. Lantas segmen kecil Rp8,67 triliun diperuntukkan bagi 31 ribu nasabah. Satu lagi segmen ultra mikro sebesar Rp1,64 triliun kepada 186 ribu nasabah.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, ekosistem digital yang diciptakan ini merupakan kunci keberhasilan penyaluran KUR.
“Melalui digitalisasi, BRI dapat menciptakan efisiensi proses bisnis melalui revitalisasi mantri, enhancement BRISPOT Mikro, serta memperbarui operating model end to end tenaga pemasar, yang berdampak pada peningkatan produktivitas Mantri dalam penyaluran KUR,” kata Catur, Kamis (14/4).
Dia mengaku akan terus mengembangkan ekosistem, salah satunya dengan mengembangkan hyperlocal ecosystem. Fokusnya, yaitu untuk membangun ekosistem desa, pasar, kelompok pelaku usaha, serta komoditas tertentu.
Catur juga mengungkapkan, menggunakan data analytic untuk memperkuat proses credit underwriting.
“Ekosistem digital yang diciptakan oleh BRI nyatanya mampu mendorong penyaluran KUR, utamanya dari sektor produksi. Tercatat sebesar 56,58 persen penyaluran KUR BRI pada Maret 2022 disalurkan kepada sektor produksi,” katanya.
BRI, kata dia, menggunakan pendekatan selective growth dalam penyaluran KUR. “Program pembiayaan dilakukan secara cermat dan selektif dengan fokus pada optimalisasi potensi bisnis di daerah, terutama kepada usaha-usaha dari sektor ekonomi yang dinilai unggul," bebernya.
Pihaknya berharap, sektor ekonomi yang unggul tersebut mampu bertahan dan tumbuh di tengah program pemulihan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News