GenPI.co Jatim - Rumah Singgah Mualaf Surabaya tak hanya sebatas sebagai tempat mengucap kalimat syahadat bagi yang baru saja memeluk Islam. Melainkan juga wadah menimba ilmu.
Komunitas yang berkantor di Jalan Diponegoro Nomor 39, Kota Surabaya ini juga rutin menggelar sejumlah kegiatan.
Salah satu kegiatan yang rutin digelar, yakni kajian-kajian dengan topik bahasan akidah.
"Tema-tema yang membahas tentang akidah yang menguatkan iman," kata Pembina Rumah Singgah Mualaf Muhammad Iqbal kepada GenPI.co Jatim, Rabu (20/4).
Iqbal menjelaskan, pada fase awal para mualaf akan terlebih dahulu diajarkan terkait konsep tauhid pada Agama Islam.
"Beberapa teman nonmuslim yang bertanya ya itu kami arahkan ke sini, kami ajari konsep tauhid terlebih dahulu. Kalau agama itu diajarkan ya pasti tentang teori bahwa Tuhan itu satu. Beribadah hanya kepada Allah," terangnya.
Komunitas Rumah Singgah Mualaf Surabaya sudah berdiri sejak tahun 2015 dengan nama Sahabat Mualaf, yang kemudian berganti nama menjadi Rumah Singgah Mualaf pada tahun 2018.
"Pengurus kami ada sekitar 6 orang," jelasnya.
Iqbal menambahkan, setiap bulannya Komunitas Rumah Singgah Mualaf Surabaya tak jarang menuntun pelaksanaan prosesi mualaf.
"Kalau mualaf itu kadang hampir setiap satu bulan sekali pasti ada yang syahadat," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News