Peringati Hari Bumi, Puluhan Orang Serbu Grahadi

22 April 2022 19:00

GenPI.co Jatim - Peringati Hari Bumi massa gabungan dari komunitas hingga mahasiswa menggelar aksi teatrikal di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (22/4).

Massa turut menghadirkan sejumlah manekin yang dihias dengan barisan sampah saset minuman.

Muhammad Kholid Basyaiban selaku korlap aksi Hari Bumi mengatakan, saset-saset yang dibawa itu dikumpulkan dari sejumlah wilayah di Kota Surabaya dan sekitarnya.

BACA JUGA:  Pedagang Daging di Surabaya Was-Was Jelang Idul Fitri 2022

Hal tersebut guna menunjukkan bahwa keberadaan sampah plastik, terutama saset minuman begitu tumbuh subur di dua daerah tersebut.

"Pesan yang bisa diambil, karena saset yang ada di lingkungan akan menjadi microplastic. Jadi, dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan sangat berbahaya bagi manusia," kata dia kepada wartawan.

BACA JUGA:  Pengumuman Peserta Piala Wali Kota Surabaya Usai Lebaran, Sabar

Temuan sampah plastik paling banyak terjadi pada saat musim kemarau tiba.

Hal itu dikarenakan, ketika musim hujan terjadi sampah yang dibuang di wilayah sungai akan terbawa arus hingga ke tersangkut pada area muara sungai.

BACA JUGA:  Arus Mudik Diprediksi Meningkat, Kata Wawali Malang

Nah, ketika kemarau tiba, air pada muara akan surut. Sampah yang tertahan di sana akan nampak seiring berkurangnya debit air.

Sampah dari saset minuman juga banyak ditemukan saat program clean up operasi pohon plastik.

Dia menambahkan, hasil penelitian melalui kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh Ecoton per 2021, berhasil mengidentifikasi sekitar 2.000 lebih timbunan sampah di sepanjang Kali Surabaya dan Sungai Porong.

Berdasarkan temuan tersebut, 50 persennya merupakan jenis sampah saset.

Sampah-sampah itu, kata dia berasal dari sejumlah perusahan yang bergerak dibidang makanan dan minuman.

Oleh karena itu, aksi kali ini juga dimaksudkan menyampaikan kritikan agar perusahan melakukan pertanggung jawaban atas saset dari produknya.

Hal itu sesuai dengan pasal 15 UU Nomor 16/2008 tentang Pengolahan Sampah.

"Jadi perusahaan harus bertanggung jawab ketika sampah mereka ada di lingkungan mencemari lingkungan harus bertanggung jawab memulihkan lingkungan," terangnya.

Di samping itu, hasil temuan pada 2021 dikirim dalam ke beberapa tempat.

"Kalau residu kami kirim ke TPA, anorganik kami jadikan di museum. Jadi, di Ecoton ada museum plastik," ungkapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM