MI di Banyuwangi Ajarkan Cara Merawat Organ Reproduksi Sejak Dini

22 April 2022 23:00

GenPI.co Jatim - Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darun Najah II Banyuwangi punya cara unik untuk merayakan Hari Kartini.

Sekolah tersebut mengundang dokter spesialis penyakit Kurnia Alisa Putri untuk memberikan materi tentang edukasi bagi siswi dan ibu wali murid tentang kesehatan reproduksi.

Para siswa tersebut juga diajarkan merawat area kewanitaan agar terhindar dari kanker payudara dan kanker serviks.

BACA JUGA:  Banyuwangi Siap-Siap Gelar Kompetisi Selancar Dunia, Nantikan!

Puput mengatakan, pendidikan tentang merawat area kewanitaan ini harus diberikan sejak anak tersebut berusia 3 tahun. Hanya memang cara penyampaiannya berbeda.

“Kalau pada anak usia 3-5 tahun mungkin bahasanya tidak sejujur kita bicara pada anak SD. Kalau anak SD sudah belajar biologi sehingga kita bisa menjelaskan lebih detail,” katanya dalam rilis yang diterima GenPI.co Jatim, Jumat (22/4).

BACA JUGA:  Kue Mentuk Banyuwangi, Hanya Ada Saat Ramadan

Cara memberikan pembelajaran mengenai perawatan organ reproduksi bisa dengan memberi pengertian bahwa itu harus dilindungi, dijaga, dan tidak boleh semua orang tahu.

Selain itu bisa juga dengan memberikan pemahaman bahwa bagian area tersebut harus dibersihkan.

BACA JUGA:  Pemkab Banyuwangi Siapkan 8 Bus, Mudik Gratis

“Mereka harus memahami saat mereka kencing harus dibersihkan dengan air. Pembersihan harus dilakukan dari depan ke belakang, bukan dari belakang ke depan. Karena itu akan meningkatkan risiko kuman dari anus untuk naik ke saluran kencing,” katanya.

Dokter Rumah Sakit Yasmin, Banyuwangi itu menyebut, usia paling ideal untuk anak diberi edukasi yakni mulai kelas tiga SD. Karena pada usia tersebut anak sudah paham.

“Karena untuk mempersiapkan mereka menstruasi. Biasanya umur 8 tahun atau kelas IV SD sudah mulai menstruasi,” katanya.

Pemahaman kepedulian terhadap area kewanitaan ini juga termasuk tentang bagaimana cara mengganti pembalut dan berapa kali harus diganti saat sedang haid.

Misalnya, sehari minimal tiga kali. Menurutnya, hal itu tergantung pada pendarahan dan aktivitasnya juga.

“Hal-hal simpel seperti itu sih sebenarnya. Ganti celana dalam seperti apa, perawatan celana dalam seperti apa, harus dijemur, harus diletakkan yang tidak lembab, yang kering,” katanya.

Dia menyarankan anak-anak diberikan tentang pemahaman tentang kanker serviks. Usia yang paling rentan terserang kanker serviks rata-rata usia 40 tahun ke atas.

Namun, beberapa kasus ditemukan pada usia 27-28 tahun, karena mereka menikah di usia yang sangat muda.
“Jadi banyak dari pelosok (desa), menikahnya masih muda, beberapa tahun kemudian ditemukan menderita kanker serviks,” katanya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh siswi kelas 4, 5, dan 6 diberikan edukasi tentang reproduksi wanita.

Kepala MI Darun Najah II Majidatul Himmah mengatakan, siswi kelas 4, 5, dan 6 diberi edukasi tentang cara merawat organ kewanitaan sejak dini agar terbiasa hidup sehat dan terhindar dari kanker.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM