Mahasiswa Binus Malang Belajar Ecoprint, Gratis dan Bermanfaat

GenPI.co Jatim - Mahasiswa Binus Malang antusias mengikuti aktivitas belajar ecoprint dalam rangka memperingati hari bumi yang jatuh pada Jumat (22/4) kemarin.

Program ecoprint tersebut digagas Binus Malang Sustainable Campus (BIMASUCA), sekaligus bentuk kepedulian nyata yayasan atas isu lingkungan hidup.

Kegiatan itu dilakukan dengan berbagai cara mulai dari pengelolaan sampah organik dan anorganik secara mandiri di kampus dengan pembuatan biopori, komposter, dan pencacahan sampah plastik.

BACA JUGA:  Pria ini Sungguh Nekat, Curi Mobil Bupati Bojonegoro di Pendopo

Kemudian, pembuatan furniture dan karya seni dari sampah-sampah plastik yang didaur ulang untuk digunakan di area kampus. Serta, pembuatan konten green campaign di media sosial baik dalam bentuk post, story, sesi IG Live, webinar, dan lomba

Program tersebut mendapat respons positif dari Campus Director Binus Malang Robertus Tang Herma yang mengatakan bahwa antusiasme dalam kegiatan tersebut sangat tinggi, dengan diikuti oleh Binusian Malang.

BACA JUGA:  BRImo Tambah Fitur Pusat Bantuan di Aplikasi, Mudahkan Nasabah

“Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, lingkungan kampus semakin hijau dan bersih serta rasa tanggung jawab seluruh civitas akademika dalam merawat bumi semakin kuat,” ucap Robertus pada GenPI.co Jatim, Jumat (22/4).

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan sebuah inisiatif, yang memiliki beberapa tujuan.

BACA JUGA:  Bank Indonesia Malang Buka Penukaran Uang Keliling

Pihaknya menjelaskan, kegiatan tersebut untuk mengedukasi pentingnya literasi lingkungan, penerapan pemilahan dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dengan bank sampah serta sistem daur ulang.

“Selain beberapa hal itu, tentunya juga sebagai penguatan branding Kampus, sebagai green campus yang dapat dijadikan contoh dalam pengembangan dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” lanjutnya.

Di sisi lain, kegiatan itu terdapat beberapa rangkaian acara lain, seperti penanaman pohon, workshop ecoprint, membuat batik dengan menggunakan pewarna alami dari dedaunan.

“Hal ini kami lakukan tentunya untuk mengedukasi seluruh civitas akademika tentang kegiatan ramah lingkungan yang menarik dan bisa dilakukan oleh semua kalangan,” tandasnya.(*)