GenPI.co Jatim - Pelayanan Jasa Usaha Alat dan Mesin Pertanian Terintegrasi (Playu Anter) di Banyuwangi semakin lengkap saja.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi M. Khoiri mengatakan, program Playu Anter sudah dilaksanakan sejak 2020.
Imbuhnya, saat ini pelaksanaannya dilakukan oleh 6 kelompok usaha pelayanan jasa alsintan (Upja) yang tersebar di Kecamatan Wongsorejo, Kabar, Rogojampi, Cluring, Blimbingsari dan Tegaldlimo.
Pada tahap awal, layanan Playu Anter bisa diakses secara manual. Petani yang membutuhkan jasa layanan alsintan bisa langsung menghubungi call center masing-masing Upja yang terdekat dengan lokasinya.
"Saat ini kita masih dalam proses meng-input menu layanan ini ke dalam aplikasi e-Bilaperdu. Sehingga ke depan petani bisa mengakses secara daring lewat e-Bilaperdu," kata Khoiri.
Hebatnya, petani bisa memanfaatkan jasa ini sejak proses membajak tanah, meenyemai benih, meenanam, hingga panen atau sesuai kebutuhan.
"Misalnya, yang hanya memerlukan traktor atau combine harvester juga bisa. Nanti biaya operasionalnya juga berbeda antara yang full service dan sebagian,' tuturnya.
Khoiri menyebut, layanan ini memberikan banyak keuntungan bagi petani, dimana dari sisi biaya, proses budi daya menggunakan alsintan lebih efisien.
"Kalau menanam padi dikerjakan manual butuh waktu tiga hari, dengan transplanter cukup satu-dua hari. Sehingga lebih hemat biaya. Dari sisi waktu juga diuntungkan. Semakin cepat proses tanamnya, luasan tanam yang dihasilkan juga semakin besar. Tentu ini akan berimbas pada peningkatan produksi petani," ujarnya.
Layanan yang telah disosialisasikan sejak 2020. Saat ini telah dimanfaatkan sejumlah petani di berbagai daerah. Sekitar 1.148,7 hektare lahan yang memanfaatkan jasa Playu Anter. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News