Bukan Risma, Mantan Wali Kota Surabaya Ini Beri PR ke Eri

07 Maret 2021 00:00

GenPI.co - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambangi mantan Wali Kota Surabaya periode 2002-2010 Bambang Dwi Hartono. 

Bambang DH secara memberikan pekerjaan rumah bagi Eri yang belum genap sebulan bekerja. Menurutnya, Eri harus bisa mengamankan aset Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

BACA JUGA: Nama Eri Muncul Sebagai Kandidat Ketua PCNU Surabaya

"Seperti pengamanan aset harus jadi perhatian pemkot. Apalagi aset ini juga menjadi perhatian pemerintah pusat," kata Bambang DH, Sabtu (6/3). 

Selain itu juga masalah lingkungan dan banjir. Ia berpesan agar Eri juga konsen disitu. "Dan hal-hal teknis lainnya," tegasnya. 

Bambang DH mengaku tidak mau terlalu mengarahkan. Ia percaya setiap orang memiliki gaya kepemimpinan sendiri-sendiri. 

"Tidak arif dan bijaksana jika saya harus mengarahkan, kamu harus begini, kamu harus begitu. Biarkan Mas Eri memimpin dengan gayanya sendiri," ungkapnya. 

Sebenarnya, kata dia, komunikasi dengan Eri sudah berjalan sejak lama. Bahkan saat masa kampanye juga intens. Namun, ia melarang mantan kepala Bapekko itu menemuinya. 

Lebih baik Eri konsentrasi di kampanye dulu. "Karena sekarang ada waktu longgar, Mas Eri bersama Pak Awi (Adi Sutarwijono) bisa main ke sini," tuturnya. 

Bambang DH yakin wali kota paham betul peta Surabaya. Mengingat Eri juga merupakan aparatur sipil negara (ASN) yang sudah bertugas di banyak organisasi perangkat daerah (OPD) Surabaya. 

"Saya termasuk orang yang tidak tertarik dengan janji 100 hari kerja. Tidak bisa orang kerja hanya dibatasi dengan 100 hari kerja," katanya. 

"Yang penting, apa yang baik dia teruskan. Yang kurang baik dikoreksi sehingga menjadi lebih baik," imbuhnya. 

Eri Cahyadi mengaku kedatangannya ke rumah Bambang DH untuk menimba ilmu. "Beliau banyak pengalaman. "Beliau sukses membawa Surabaya menjadi hebat," kata Eri. 

BACA JUGA: Eri Cahyadi Katakan Pengembangan Kampung Dari Perguruan Tinggi

Banyak permasalahan kota dibahas dalam pertemuan tersebut, mulai menyelesaikan masalah aset, menyelesaikan banjir, hingga program yang harus pro wong cilik.

"Menjalankan program-program itu memang tidak bisa dibatasi waktu, apalagi sekarang masa pandemi Covid-19. Pasti akan banyak mengoper kegiatan dan anggaran. Namun yang pasti, semua itu demi wong cilik," tandasnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM