GenPI.co Jatim - Koordinator BEM Malang Raya angkat bicara terkait Partai Mahasiswa Indonesia yang tengah ramai dibicarakan.
Koordinator BEM Malang Raya Zulfikri Nurfadhilla mengatakan, pendirian partai mengatasnamakan mahasiswa tentu akan menimbulkan reaksi publik.
Proses pengesahan secara tiba-tiba itu berpotensi untuk memunculkan berbagai pertanyaan radikal dari banyak pihak.
“Hak mendirikan partai itu dijamin untuk semua orang. Akan Tetapi kata mahasiswa sebagai identitas partai akan menimbulkan banyak reaksi yang belum tentu disepakati oleh masyarakat," ujar mahasiswa Universitas Gajayana Malang ini pada GenPI.co Jatim, Selasa (26/4).
Dia mempertanyakan proses pendirian Partai Mahasiswa Indonesia. Sebab, yang diketahuinya mendirikan partai tidak semudah dan semurah yang dibayangkan.
"Ada syarat yang harus dipenuhi,” katanya.
Selama ini, kata Zulfikri, pergerakan mahasiswa dari perjuangan ekstra parlementer, gerakan moral dan pendidikan politik jalanan.
“Jadi agak sulit untuk mengamini identitas mahasiswa dikapitalisasi sebagai partai politik. Yang kami tahu, orientasi parpol adalah kekuasaan," ungapnya.
Keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia akan berbanding terbalik dengan kemurnian gerakan mahasiswa yang bernapaskan kontrol sosial.
“Akan ada asumsi negatif dari publik mengenai partai tersebut. Begitu juga dengan arti kata mahasiswa di situ,” pungkasnya.
Zulfikri mengaku belum menemukan alasan di balik pendirian partai mahasiswa. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News