GenPI.co Jatim - Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) menelurkan inovasi pada bidang kuliner, yakni berupa baso ikan.
Baso ikan karya Difa Inggrayuwana, Yolandha Sephiani Nurgafifah, dan Fina Safitri ini bukan sembarang baso. Olahan daging ikan diklaim ramah bagi penderita diabetes.
Ide membuat baso tersebut muncul lantaran adanya kesadaran masyarakat yang semakin meningkat pterhadap penyakit diabetes.
Hanya saja, kesadaran tersebut juga harus dibarengi dengan tingkat kewaspadaan pada makanan yang dikonsumsi.
Oleh karena itu, dia bersama dua rekannya memutuskan untuk berkreasi pada bidang makanan olahan sehat.
"Kami memiliki inisiatif untuk menciptakan makanan sehat yang ramah penderita diabetes berupa Bakso," kata Difa, Rabu (27/4).
Produk Bakso itu dibuat dari campuran tepung porang, penyedap rasa alami, daging ikan lele rendah lemak yang tinggi protein.
Digunakannya tepung porang sebagai bahan pengganti Sodium Tripolyphosphate (STTP) atau bahan pengenyal sintetis. Sedangkan penyedap rasa yang digunakan, berasal dari limbah pengolahan cakalang asap.
Produk Bakso tiga mahasiswa Unair itu dibandarol dengan harga Rp 30.000 dan sudah dalam bentuk beku.
"Bakso ini, kami jual dalam bentuk frozen. Sehingga konsumen bisa mengolahnya dengan berbagai metode karena selama pandemi penjualan frozen food juga meningkat karena masyarakat menyukai sesuatu yang praktis," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News