GenPI.co Jatim - Warga Pulau Giliketapang di Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo punya tradisi unik tepat pada 27 Ramadan yang lalu.
Mereka yang mayoritas nelayan beramai-ramai naik perahu penyeberangan menuju Kota Probolinggo untuk berbelanja kebutuhan Lebaran.
"Sudah tradisi, kami bermai-ramai berbelanja sekalian jalan-jalan di Kota Probolinggo," ujar Mainuman warga Giliketapang dikutip dari Ngopibareng, Minggu (1/5).
Tak hanya membeli kebutuhan Lebaran saja, sebagian warga Giliketapang bahkan menyempatkan diri berbuka puasa di Kota Probolinggo.
Nah, setelah berbuka puasa, mereka kembali ke pulau yang jaraknya sekitar 5 mil laut di sebelah utara Pelabuhan Tanjung Tembaga.
Ramainya tradisi 27 Ramadan atau petolekoran juga berpengaruh terhadap roda perekonomian di Kota Probolinggo yang dirasakan mulai tukang becak hingga pemilik perahu penyeberangan Giliketapang-Tanjung Tembaga.
"Alhamdulillah, dalam sehari, becak motor saya bolak-balik sekitar 15 sampai 17 kali mengantarkan warga Gilieketapang dari pelabuhan hingga Jalan dr. Soetomo,” ujar Mahmud, tukang becak motor.
Pada saat petolekoran kemarin, sebanyak 40 perahu penyeberangan hilir-mudik Giliketapang-Probolinggo. Perahu-perahu bermesin tempel itu dipenuhi penumpang dari warga Giliketapang.
Tarif warga sekali jalan sebesar Rp8.000 per orang, dimana setiap perahu bisa mengangkut 30-50 orang (tergantung tonase perahu).
“Saat petolekoran sebanyak 40 perahu turun semua untuk melayani warga Giliketapang hendak berbelanja di Kota Probolinggo,” ujar Suryono, Koordinator Paguyuban Perahu Penyeberangan Giliketapang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News