GenPI.co Jatim - Hilal di Surabaya pada Minggu (1/5) tak terlihat, lantaran tertutup awan tebal. Hal tersebut diutarakan oleh Observatorium Astronomi Sunan Ampel (OASA) Surabaya, Minggu (1/5).
OASA telah melakukan pengamatan hilal sejak pukul 17.24 WIB. Hingga pukul 17.44 WIB kondisi hilal masih tak nampak.
Akbarul Humam selaku Laboran OASA menerangkan, estimasi nampaknya hilal bergantung pada ketinggian.
"Misal, ketinggian hilal empat derajat itu dikali 4 menit. Jadi untuk hari ini kira-kira hanya 16 menit setelah Maghrib setelah itu sudah tidak bisa teramati," kata Akbarul Humam kepada wartawan.
"Faktor cuaca untuk satu garis lurus Sidoarjo, Surabaya, dan Bangkalan itu tidak ada laporan yang berhasil melihat hilal, karena biasanya awannya yang dilihat sama," lanjutnya.
Terkait penentuan 1 Syawal, Akbarul menyebut bahwa hal itu bergantung pada pengamatan hilal di tempat lain.
Sementara itu, berdasarkan informasi di beberapa daerah di Jawa Timur, seperti Gresik, Mojokerto, dan Lamongan dikabarkan hilal terlihat.
Keputusan Hari Raya Idul Fitri 1443 H juga bergantung pada keputusan pemerintah pusat.
"Kalau di seluruh Indonesia ini ada yang sudah melihat hilal minimal dua orang walaupun di satu titik yang sama, biasanya nanti langsung dibawa ke Sidang Isbat dan ke Kemenag. Nanti, dinyatakan bahwa apakah hari raya besok atau tidak," terangnya.
Pengamatan OASA dilakukan oleh 25 orang yang terdiri dari 20 mahasiswa Prodi Ilmu Falak Universitas Sunan Ampel Surabaya (UINSA) dan lima orang tenaga pengajar. Salah satu alat yang digunakan, yakni MEA DX 600. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News