GenPI.co Jatim - Rania Hamdi Ramadan Elsayed Mohammed Elsaba mahasiswa UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) asal Mesir harus melewatkan Idulfitri di Indonesia.
Baginya, lebaran kali ini yang keempat kalinya dirayakan di Indonesia.
“Sejujurnya jauh dari keluarga itu tidak mudah dan tidak akan pernah mudah," ujar Rania kepada GenPI.co Jatim, Jumat (6/5).
Dia mengakui banyak sedikit sepi karena banyak teman yang pulang kampung. Namun, Rania mengaku beruntung berada di Indonesia yang negara mayoritasnya muslim.
"Seperti Indonesia yang masih memberikan euphoria lebaran meskipun sedikit berbeda di negara saya. Namun, beberapa teman Indonesia saya banyak yang pulang ke kampung halaman, jadi terasa agak sepi,” katanya.
Tidak ada perbedaan yang jauh dengan perayaan lebaran di Mesir. Masyarakat Mesir, kata dia, juga banyak yang pulang kampung berkumpul dengan keluarga di daerah asal.
Empat tahun selalu merayakan Idulfitri di Indonesia membuatnya memiliki kenangan yang cukup banyak, terutama kuliner.
Rania sangat suka dengan bakso Malang yang memang mudah ditemui berkeliling di sekitar tempat tinggalnya.
“Saat makan Bakso Malang, suasana hati yang sedih langsung bisa terobati. Apalagi banyak yang berjualan kan di sini,” katanya.
Biasanya, Rania menghabiskan hari-hari lebaran bersama dengan teman-teman dekatnya yang juga mahasiswa asing.
Memiliki kerinduan yang sama akan keluarga semakin mendekatkan mereka. Usai salat idulfitri mereka berkumpul, memasak dan makan bersama seraya menonton film.
Rania juga mengaku sangat bahagia meski harus merayakan Idulfitri di Indonesia. Hal itu tidak lepas dari orang-orang Indonesia yang ramah dan suka memberikan senyum.
“Saya tidak bisa memungkiri hal itu. Saat mereka terseyum kepada saya, senyuman mereka terasa damai dan menenangkan. Alhamdulillah meski jauh dari keluarga, saya dikeliling oleh teman-teman dan masyarakat yang ramah,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News