GenPI.co Jatim - Hewan ternak di empat kabupaten di Jawa Timur terserang penyakit mulut dan kuku (PMK), Gubernur Khofifah Indar Parawansa langsung bergerak cepat merespons.
Adanya penyakit PMK pada sejumlah hewan ternak tersebut merupakan hasil pengujian laboratorium di pusat veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya di empat kabupaten, yaitu Gresik, Lamongan, Mojokerto, dan Sidoarjo.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, saat ini Jatim tanggap darurat PMK, maka dari itu pihaknya mengimbau kepada pemkab/pemkot untuk membangun koordinasi secara intensif dengan lintas sektor.
Langkah itu dilakukan Khofifah usai melakukan rapat koordinasi pengendalian PMK di jatim yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Jumat (6/5) kemarin sore.
Saat masa tanggap darurat tersebut, Gubernur Khofifah menginstruksikan para bupati untuk segera berkoordinasi dengan pusat veterina di masing-masing kabupaten untuk selanjutnya dilaporkan ke veteriner di provinsi.
Langkah selanjutnya setelah dilaporkan ke veteriner di provinsi agar segera menerbitkan surat laporan dengan dokumen laporan dari kabupaten yang sudah terkonfirmasi ada kasus PMK.
Dikatakan Khofifah tanggap darurat membutuhkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang bisa dijadikan panduan, agar situasi pasar tidak panik.
"Jadi bagi kabupaten dan provinsi tentu regulasinya harus berseiring dengan terminologi yang ada di lingkup Kementerian Pertanian," kata Khofifah dikutip dari laman Kominfo Jatim, Sabtu (7/5).
"Nanti di dalam regulasi yang akan diterbitkan oleh Kementan bisa memberikan penjelasan kepada para kepala daerah yang memang membutuhkan referensi yang tidak multitafsir referensi," lanjutnya.
Dia juga mengimbau ke daerah-daerah di Jatim, selain empat daerah tersebut untuk segera melakukan kewaspadaan serta antisipasi untuk supplyside-nya
"Jadi memang harus menghitung supplyside daging dan turunannya," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News