179 Pekerja Migran Asal Malaysia Dipulangkan ke Surabaya

07 Maret 2021 04:00

GenPI.co - Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) mengungkapkan sebanyak 179 orang pekerja migran Indonesia (PMI) non prosedural pulang ke Surabaya. 

Seluruh pekerja tersebut menjadi peserta pemulangan program rekalibrasi Departemen Imigrasi Malaysia (JIM) pulang ke Surabaya menggunakan pesawat carter Malindo Air OD 355. 

BACA JUGA: Railfans Siap-Siap, PT KAI Segera Luncurkan KA Purwokerto-Malang

Presidium Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) di Malaysia, Khairul Hamzah mengatakan, pemulangan ini merupakan yang keempt kali dilakukan oleh AOMI. "Hari ini penuh sesuai dengan kapasitas pesawat," kata dia, Sabtu (6/5). 

Hamzah mengatakan para pekerja migran yang ikut program pemulangan kali ini beberapa di antaranya ada yang sakit dan hamil.

"Proses pemulangan para pekerja tujuan Surabaya, Provinsi Jawa Timur, ini didampingi 13 ormas anggota AOMI. Paling banyak para pekerja pendaftar dari KNPI, Himaka dan Ikatan Keluarga Madura di Malaysia (IKMA)," imbuhnya. 

Ia mengatakan di antara pekerja yang sudah mendaftar pulang ada juga yang meninggal dunia. "Untuk penerbangan kali ini ada satu yang batal karena positif Covid-19," katanya.

"Bagi mereka yang diketahui positif dan sudah bayar kami kembalikan biayanya seratus persen," ungkapnya. 

Khairul Hamzah mengatakan untuk proses pemulangan saat ini menggunakan Malindo dengan pertimbangan lebih mudah karena kantornya berada di Kuala Lumpur.

Berbed dengan penerbangan sebelumnya yang menggunakan Citilink. Sayang maskapai anak usaha GAruda Indonesia itu tidak mempunyai kantor perwakilan di Kuala Lumpur. 

"Kami menggunakan dolar yang harus ditransfer sehingga agak terkendala," katanya.

Selama pemulangan pekerja migran ini, kata Hamzah, yang sering menjadi masalah yakni data tidak lengkap. 

Kemudian sering terjadi perubahan penumpang menjelang pemulangan, dan penanganan pekerja yang sakit.

"Kami seringkali tidak tahu sakitnya. Begitu tiba di KLIA tidak ada yang membantu mendorong di kursi roda, terpaksa kami mencari anak-anak muda yang kuat," sebutnya.

BACA JUGA: Pemkab Banyuwangi Sudah Vaksin Nakes dan Pelayan Publik

Hamzah mengatakan rencananya sepekan sekali akan ada pemulangan pekerja migran ke Indonesia, bahkan bisa lebih dari sekali.

"Bulan Maret dan April kami prediksikan saat puncak karena teman-teman pekerja migran ingin pulang saat puasa dan lebaran di kampung," katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM