Pasutri Blitar ini Banting Setir Jual Sayuran, Omset Ratusan Juta

09 Mei 2022 12:00

GenPI.co Jatim - Pasangan suami istri asal Blitar, Yogi dan Yona Rista terbilang sukses, saat banting setir dari pengepul barang bekas ke jualan sayur.

Awal memang tak mudah. Pasalnya, usaha barang bekas yang dirintisnya sejak 2011 memiliki omzet Rp700 juta per bulan.

Namun, Yogi menilai usahanya seelumnya yang merupakan pengumpul botol bekas itu banyak mudorotnya daripada manfaatnya.

BACA JUGA:  Omzet Rp600 Miliar MS Glow, Istri Juragan 99 Ceritakan Sebenarnya

Yogi dan Yona mengumpulkan botol bekas yang di antaranya dikirim ke pabrik minuman keras untuk digunakan lagi.

"Kami ini kan berbisnis tidak hanya mikir dunianya, juga akhiratnya," ujar Yogi Owner botol bekas,kisah sukses, mengutip YouTube PecahTelur yang diunggah 11 Maret 2021.

BACA JUGA:  KOMet Merawat Sepeda Tua, Menolak Lupa

Dia mengaku tidak mudah untuk mengawalinya. Banyak protes dari keluarga, karena bisnis yang sebelumnya sudah tumbuh menghasilkan puluhan hinga ratusan juta rupiah.

"Saat memutuskan ke sayur kami tinggalkan zona nyaman. Tadinya nyaman kita babat lagi saya dengan istri," katanya.

BACA JUGA:  Raup Cuan dari Budi Daya Nila dan Lele, Omzet Capai Belasan Juta

Yogi dan Yona harus berangkat malam sekitar puku 01.00 ke pasar untuk survei. Karena memang belum tahu tempat beli sayuran di mana.

Setelah itu, mulai belanja hingga mengangkat sendiri sayuran yang akan dijual.

Semua dilalui tak mudah. Tak ada profitya, bahkan cenderung minus di awal. Tiga bulan awal seolah-olah ingin menyerah.

"Sempat juga kepikiran, apa kita balik lagi ke botol lagi. Awal mulanya omzetnya cuman Rp2 juta per hari. kali 30 hari berarti Rp60 juta," kata Yogi.

Namun, kedua pasangan itu yakin usaha ini diberi jalan oleh tuhan. Perlahan, namun pasti kisah sukses tersebut menuai hasil.

Keinginannya menyediakan tempat belanja keperluan dapur yang lengkap, bersih, dan ramah langsung viral. "Kami inginnya di satu toko itu ada. Mau cari ikan. Bumbu dapur semua di situ," kata Yona.

Enam bulan berjalan, bisnisnya mulai berkembang. Omzetnya mencapai Rp7 juta per hari.

Hingga akhirnya, Yona mengaku ada yang menawarinya untuk membuat lebih tersistematis menggunakan software.

"Ada teman nawari kalau bagaimana jualannya pakai software. atau manajemen diatur. Dulu saya sempat ketawa saja. masak jualan bayam sama lombok pakai komputer. akhirnya di bulan agustus 2017 kita start pakai software pertama," bebernya.

Sistem yang lebih tertata tersebut membuat orang bisa belanja sesuai kebutuhan. Beli wortel tiga biji pun bisa.

"Sudah kita setting mau ikut harga kilo ya kio, harga ons ya ons. karena sudah tersistemasi jadi kita banyak waktu di rumah," katanya.

Yona kemudian merumuskan agar tidak ada yang tersisa dari jualan sayurannya dengan membuat dibisi kreatif dan produksi untuk memaksimalkan hasil.

"Jadi sayur yang masih layak konsumsi tapi tidak layak display itu kita olah. Trus kami rekrut lagi ibu-ibu untuk divisi dapur. Ada yang jual sayur matang dan gorengan," ungkapnya.

Langkah itu mengurangi kemungkinan rugi karena semua terolah dengan baik. 

Yona mengaku omzet usahanya yang saat ini tidak kalah dengan botol bekas yang sebelumnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM